Setidaknya 72 Polwan bersastra bersama para seniman dengan membaca pusi dari senja hingga malam hari. Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri juga didaulat berpuisi. Sejumlah seniman Yogyakarta memberikan kritik-kritik pedas kepada polisi lewat puisinya.
Mereka yang membaca puisi adalah para Polwan yang bertugas di semua wilayah di DIY, mulai tingkat Polsek hingga Polres dan Polda. Sebanyak 72 polisi wanita, sesuai angka tahun usia korps Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Puisi para seniman itu kritik yang sangat pedas, tetapi dibawakan para seniman jadi asyik menerimanya," kata Ahmad Dofiri pada acara Bersastra Di Hari Bhayangkara di Watu Lumbung, Pundong, Bantul, Minggu (1/7/2018).
Kritikan dari seniman tersebut adalah untuk kebaikan bersama. Sehingga jangan alergi dengan kritikan apalagi yang konstruktif dan membangun.
"Diterima dengan legowo dan itu sesuatu yang harus kita perbaiki," katanya.
Yogyakarta adalah gudangya seniman sehingga komunitas seniman adalah bagian yang harus diajak kerjasama. Ide-ide dan gagasan para seniman itu harus ditampung.
"Kritikan yang keras, pedas dan lugas itu begitu indah dan rasanya langsung ke ulu hati tetapi dengan sejuk karena disampaikan dengan gaya bersastra. Kritikan sepedas apapun enak," katanya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini