Wanda terlihat tenang, tidak ada raut wajah kaget atau shock atas ditemukannya sang ibu setelah dinyatakan hilang tenggelam 8 Januari 2017 lalu. Menurut Wanda, dia selalu merasa ibundanya itu ada di rumah walaupun fisiknya tidak terlihat.
"Keluarga termasuk saya anehnya sama sekali tidak merasa kehilangan, saat itu kami yakin ibu saya belum meninggal dunia. Perasaan saya seakan-akan ibu ada di rumah meskipun tidak ada (fisiknya),"tutur Wanda kepada awak media, di RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, Minggu (1/7/2018).
Tonton juga 'Geger Nining Pulang setelah 1,5 Tahun Tenggelam di Palabuhanratu':
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cerita kakek yang bermimpi bahwa ibu ingin dijemput di Citepus Palabuhanratu. Malam tadi kami berangkat, ada 10 orang lainya berangkat ke Citepus," lanjut Wanda.
Wanda mengaku tidak melihat posisi saat ibunya ditemukan pertama kali ditemukan. Ia berada di dalam mobil. "Kondisi ibu saat di mobil dalam keadaan lemas tidak bisa bicara dan sampai ke rumah pada pukul 03.00 WIB," ujarnya.
Wanda membenarkan, sempat heboh jasad diduga ibunya ditemukan meninggal dunia setelah dilakukan pencarian oleh Tim SAR. Namun saat itu berdasar keyakinan dari bentuk fisik pihak keluarga menolak untuk mengakui itu adalah Nining.
"Ketika hilang di Palabuanratu, satu minggu kemudian ada yang memberi kabar dari Tim SAR. Bahwa ibu ditemukan meninggal dan dibawa ke Rumah Sakit Palabuhanratu. Tetapi saya tidak percaya karena tidak ada ciri khusus di perut mayat itu," ungkapnya
Wanda juga sudah di chek DNA untuk mencocokan identitas dengan mayat perempuan itu. Namun hasil tes DNA hingga saat ini belum diberikan kepada pihak keluarga.
"Saya sempat tes DNA cuma sampai sekarang tidak pernah keluar hasilnya. Selain itu saya dan keluarga lainnya tidak menerima (hasil pemeriksaan), soalnya beda ciri-cirinya. Karena ibu saya ada tanda hitam di perut sedangkan jasad itu tidak ada," tandas dia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini