Ungkit Kekalahan, PBB: Pencapresan Amien Rais Tak Rasional

Ungkit Kekalahan, PBB: Pencapresan Amien Rais Tak Rasional

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Sabtu, 30 Jun 2018 17:32 WIB
Elite Partai Bulan Bintang (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Partai Bulan Bintang (PBB) tidak sepakat dengan Koalisi Ummat Madani (KUM) yang menyebut kemenangan Mahathir Mohamad jadi PM Malaysia jadi inspirasi pencapresan Amien Rais. PBB lantas mengungkit kekalahan Amien pada Pilpres 2004.

"Saya merasa KUM terlalu terburu-buru dan tidak rasional mengusung Pak Amien Rais tanpa melihat hasil survei dan kegagalan pada pencapresan yang lalu. Berharap seperti Tun Mahathir sih boleh, tapi apa iya bisa disamakan? Saya kira tidak sama sekali," cetus Ketua Bidang Pemenangan Presiden PBB Sukmo Harsono kepada wartawan, Sabtu (30/6/2018).


Sukmo menyebut KUM tidak bijak karena 'mencuri start'. Padahal, kata Sukmo, parpol yang tergabung dalam koalisi keumatan masih menunggu hasil konsultasi dengan Habib Rizieq.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Sikap) Koalisi Ummat Madani, yang lebih dahulu mencalonkan Pak Amien Rais sebagai capres, adalah tindakan memecah koalisi keumatan yang digagas Habib Rizieq dan PA 212 serta GNPF," sebutnya.


Sebelumnya, KUM terinspirasi kemenangan Mahathir terkait deklarasi Amien sebagai capres. KUM menyebut kemenangan itu karena dukungan umat.

"Kemenangan Mahathir yang didukung koalisi umat di Malaysia menjadi inspirasi umat dan rakyat bangsa Indonesia. Sebab, fenomena Mahathir yang berusia 93 tahun mampu menumbangkan Najib selaku petahana walaupun didukung dana besar dan kekuasaan yang berkolaborasi dengan kekuatan asing (China)," ujar Ketum KUM Letjen (Purn) Syarwan Hamid saat deklarasi di Jl Cipinang Cempedak I, Jakarta Timur, hari ini.

Tonton video 'Koalisi Ummat Madani Deklarasi Amien Rais Capres 2019'.

[Gambas:Video 20detik]

(dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads