Sutar mengisahkan pada tahun 2016 silam, 4 ekor ikan Arapaima milik Masudin mati karena makan plastik yang dibuang ke kolam oleh keluarga pasiennya. Satu di antaranya diberikan kepada Sutar.
"Waktu itu kondisinya sudah mati. Trus dagingnya saya bagikan ke tetangga, kulitnya saya awetkan," kata Sutar kepada detikcom di rumahnya, Jumat (29/6/2018).
Dibuang sayang, ia pun memilih mengawetkan kulit dan kepala ikan dari Amerika Selatan itu menjadi hiasan di rumahnya. Apalagi ia tahu ikan itu harganya mencapai puluhan juta Rupiah.
"Saya beri air keras kemudian saya jemur selama seminggu biar benar-benar awet," terangnya.
Begitu jadi, Sutar pun bangga karena ikan sepanjang 1,25 meter itu dipajang di rumahnya. Sebab penampakan ikan itu persis seperti saat masih hidup.
Ketika ditanya apakah ia berniat menjual ikan Arapaima awetan itu, Sutar mengaku enggan melakukannya. "Justru kalau dikasih lagi saya mau," imbuhnya.
Kini Masudin hanya mempunyai 5 ekor ikan Arapaima di kolam samping rumahnya. Ikan-ikan itu menjadi daya tarik tersendiri bagi pasien maupun keluarga pasien yang datang ke kediamannya di Dusun Ketanen, Desa Banyuarang, Ngoro, Jombang untuk berobat. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini