Protes Kebijakan Imigrasi Trump, Hampir 600 Demonstran Ditangkap

Protes Kebijakan Imigrasi Trump, Hampir 600 Demonstran Ditangkap

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 29 Jun 2018 15:23 WIB
Para demonstran memakai selimut poliester seperti yang dipakai para imigran ilegal yang ditahan di perbatasan AS-Meksiko (REUTERS/Jonathan Ernst)
Washington DC - Ratusan demonstran yang sebagian besar wanita, ditangkap saat menggelar aksi demo Women's March di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Para demonstran berkumpul di Capitol Hill untuk memprotes kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump yang memisahkan anak-anak dengan orangtuanya.

Seperti dilansir ABC News, Jumat (29/6/2018), anggota parlemen dari Partai Demokrat juga ikut serta dalam aksi protes yang digelar Kamis (28/6) waktu setempat. Dalam aksinya, para demonstran meneriakkan seruan 'KAMI PEDULI' dan 'HAPUSKAN ICE'. ICE merupakan kependekan dari Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS.

Demonstran meminta Kongres AS mengambil tindakan untuk mengakhiri kebijakan imigrasi Trump yang mengkriminalisasi dan menahan para imigran tanpa dokumen resmi serta memisahkan keluarga-keluarga imigran yang ditahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sejumlah Senator Demokrat seperti Ed Markey dari Massachusetts, Mazie Hirono dari Hawaii, Kirsten Gillibrand dari New York, dan Richard Blumenthal dari Connecticut mengunjungi para demonstran untuk memberikan dukungan mereka. Senator Tammy Duckworth yang duduk di kursi roda juga ikut memberi dukungan sembari mengajak putrinya.

Para demonstran beraksi sambil memakai selimut mylar yang mirip dengan yang dipakai para anak imigran yang ditahan dan dipisahkan dari keluarganya.

"Para wanita marah pada pemisahan keluarga-keluarga," ucap Linda Sarsour salah satu penyelenggara Women's March. "Kami semua marah pada hal-hal yang terjadi di negara kita," imbuhnya.

"Kami ada di sini untuk menyatakan kami siap berkorban dan kami siap meninggalkan pekerjaan kami, meninggalkan keluarga untuk datang dan melakukan aksi ketidakpatuhan sipil di sini," tegas Sarsour.


Disebutkan anggota parlemen Partai Demokrat, Pramila Jayapal, dari Washington bahwa Kepolisian Capitol AS menangkap 575 demonstran dalam aksi di gedung Senat AS. Mereka yang ditangkap didakwa atas aksi unjuk rasa melanggar hukum atau tanpa izin.

Aksi protes ini dimulai di dekat kantor Departemen Kehakiman, dengan para demonstran berbagi pengalaman mereka dengan imigrasi dan menyerukan Kongres untuk bertindak. Dituturkan anggota parlemen AS lainnya, Sheila Jackson Lee, bahwa aksi ini akan digelar lagi.

"Ini bukan acara sehari saja. Ini acara setiap hari," ucap Lee di hadapan para demonstran.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads