"Tidak perlu berlebihan, apalagi sampai konvoi. Selain mengganggu lalu lintas, juga akan melukai hati yang mungkin kemarin berbeda pilihan," kata Thoriq, Kamis (28/6/2018).
Dia justru meminta pendukungnya untuk tetap menjaga Lumajang agar tetap aman dan kondusif. Selain itu, dia juga mengajak untuk terus mengawal proses penghitungan suara yang dilakukan KPU.
"Kita memang unggul dalam hitung cepat dan real count, tapi hasil resmi adalah penghitungan yang dilakukan KPU. Mari kita kawal agar berjalan aman dan lancar," tandasnya.
Sementara cawabup pasangan Thoriq, Indah Amperawati menegaskan, kemenangan yang diraih bukan milik pihaknya semata. Kemenangan tersebut merupakan milik seluruh rakyat Lumajang.
"Ini bukan kemenangan kami saja, ini kemenangan seluruh rakyat Lumajang," tegas perempuan berhijab yang karib disapa Bunda Indah itu.
Dia juga mengajak masyarakat Lumajang yang berbeda pilihan untuk kembali bersatu. Hal ini semata demi membangun Lumajang agar lebih hebat dan bermartabat.
"Sekarang harus bersatu, semua rakyat Lumajang. Mari bersama-sama, saya dan Cak Thoriq untuk membangun Lumajang ini lebih hebat dan bermartabat," pungkasnya.
Pasangan Thoriq-Indah unggul dalam perolehan suara versi real count DPC PKB Lumajang. Paslon nomor urut 1 itu mendapatkan 42,52 persen suara. Sementara pasangan nomor urut 2 dan 3, As'at-Toriq dan Rofik-Nurul, masing-masing memperoleh 34,69 persen dan 22,79 persen suara.
Demikian juga dalam hitung cepat atau quick count yang dilakukan Pusat Studi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (Pusdeham). Pasangan Thoriq-Indah unggul dengan perolehan 45,67 persen suara. Sementara As'at-Toriq dan Rofik-Nurul masing-masing memperoleh 30,27 persen dan 24,06 persen suara. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini