Pantauan detikcom, di Halte Borma Antapani, Selasa (26/6/2018), selebaran kertas ukuran A5 bergambar wajah Ridwan Kamil berpeci yang dicoret ditempel di dinding halte dan juga kursi. "Wahai Ridwan Kamil apa enggak takut Allah murka seperti kepada kaum nabi Luth yang juga penyuka sesama jenis? Naudzubillahi Mindzalik," tulisan yang tertera di selebaran dengan huruf besar. Tertulis juga artian surat Al'araf ayat 30.
Selain itu, ada juga selebaran berisi foto Uu memeluk dua perempuan. "Hanya ibu-ibu yang enggak ngerti Islam, yang tak rela suaminya beristri lebih dari satu (poligami). Maju terus pak Uu Ruzhanul Ulum sebagai calon wakil gubernur dari Ridwan Kamil meski beristri dua. Jangan takut dibenci ibu-ibu."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu sejak kemarin, saya lihat pas siang. Kayanya ditempel malam hari, enggak tahu siapa yang menempel," ujar tukang parkir Borma Antapani.
![]() |
Selain itu, tersebar juga via whatsaap video ajakan mendukung Ridwan Kamil dari dua orang waria karena dianggap pro LGBT.
Baca juga: Yuk Nyoblos! Cuaca di Jabar Diprediksi Adem |
Dikonfirmasi, Ridwan Kamil mengaku sudah memprediksi adanya kampanye hitam yang menyasar kepadanya. "Saya sudah prediksi. Saya menyesalkan, menandakan bahwa ada pihak-pihak yang tidak fair mencoba memberi opini dengan fitnah-fitnah luar biasa. Tapi secara syariat saya sudah memaafkan," katanya kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Selasa (26/6/2018).
Kendati sudah memaafkan, pria yang kini menjabat Wali Kota Bandung tetap melaporkan praktik kampanye hitam tersebut. Ia juga menjamin tidak akan melakukan praktik serupa kepada paslon lain.
"Pasangan Rindu dipastikan tidak melakukan, karena itu instruksi langsung dari saya untuk adil dan transparan," tutur dia.
Dihubungi terpisah, Tim advokasi Ridwan - Uu sudah melaporkan adanya kampanye hitam kepada Bawaslu Jabar pada, Senin (25/6/2018) pukul 17.30 WIB.
"Itu jelas-jelas merupakan fitnah karena Ridwan Kamil tidak pernah mendukung LGBT dan dalam Islam sudah jelas dilarang. Ini sangat merugikan kami dan berpotensi mendowngrade perolehan suara Rindu," kata Anggota Advokasi Ridwan - Uu, Lufi saat dihubungi via telepon genggam.
Selain menyebar lewat aplikasi Whatsaap, yang terbaru menurut Lufi yaitu adanya penyebaran leaflet dan stiker hoax pada Minggu dan Senin (25/6/2018) pagi.
"Leaflet disebar saat sebelum CFD Dago, dan yang terbaru tadi pagi ditemukan stiker-stiker hoax di daerah Kiaracondong dan Cicaheum, kontennya kurang lebih sama," jelas dia
Ia berharap para pelaku pembuat dan penyebar kampanye hitam tersebut segera ditindak oleh Bawaslu Jabar.
"Keinginan kita Gakkumdu Bawaslu segera menindak pelaku-pelaku pembuat dan penyebar kampanye hitam ini sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku," tegas Lufi. (mud/ern)