"Tidak direncanakan, (dua pelaku lainnya) bilang katanya 'nyari kijang'. Yang dua ini bilang ayo 'nyari kijang' terus saya bilang janganlah, jangan di mobil saya," kata Angga kepada wartawan di Mapolsek Koja, Jakarta Utara, Senin (25/4/2018).
Dalam kepolisian, kijang merupakan istilah atau kode penjambretan. Istilah itu diketahui beberapa kalangan, termasuk kelompok pelaku kejahatan yang memang biasa melakukan aksi penjambretan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pelaku naik di dekat MoI Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sementara satu pelaku lainnya, dijemput oleh Angga di kawasan Nambo, Jakarta Utara
Di depan Pintu 1 Pertamina, Koja, Jakut, kedua eksekutor melakukan pencopetan. Menurut pengakuan Angga, kedua rekannya tidak menodong dengan senjata tajam.
"Tidak (menggunakan senjata tajam). Pakai rogoh-rogoh tangan sendiri," katanya.
Saat itu, kedua pelaku mencopet penumpang laki-laki. Asih Sukarsih, penumpang yang juga ada di atas Angkot itu merasa ketakutan melihat kejadian itu, sehingga dia melompat dan kepalanya terbentur aspal.
"Kaget (saat Asih lompat). Tidak (didorong), korban melompat sendiri dan ketika dia melompat dia terjatuh," lanjutnya.
Angga mengaku sudah tiga kali melakukan aksi tersebut. Sebelumnya, dia melakukan aksi serupa bersama komplotannya sekitar 4 bulan yang lalu.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini