Sebelum Nodong, Sopir Angkot Diberi Kode 'Nyari Kijang' oleh Eksekutor

Sebelum Nodong, Sopir Angkot Diberi Kode 'Nyari Kijang' oleh Eksekutor

Eva Savitri - detikNews
Senin, 25 Jun 2018 18:20 WIB
Foto: Eva Safitri/detikcom
Jakarta - Polisi menegaskan Erangga alias Angga, terlibat penodongan di Angkot M.30A (Pulogadung-Tanjung Priok). Sopir yang mengemudikan angkot tersebut sebelumnya diberi kode 'nyari kijang' oleh 2 eksekutor yang mengajaknya melakukan penodongan.

"Tidak direncanakan, (dua pelaku lainnya) bilang katanya 'nyari kijang'. Yang dua ini bilang ayo 'nyari kijang' terus saya bilang janganlah, jangan di mobil saya," kata Angga kepada wartawan di Mapolsek Koja, Jakarta Utara, Senin (25/4/2018).

Dalam kepolisian, kijang merupakan istilah atau kode penjambretan. Istilah itu diketahui beberapa kalangan, termasuk kelompok pelaku kejahatan yang memang biasa melakukan aksi penjambretan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua pelaku lainnya yang masih diburu adalah Adi alias Pea dan Dimas alias Ambon. Keduanya disebut sebagai eksekutor yang melakukan pencopetan di dalam Angkot M.30A.


Salah satu pelaku naik di dekat MoI Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sementara satu pelaku lainnya, dijemput oleh Angga di kawasan Nambo, Jakarta Utara

Di depan Pintu 1 Pertamina, Koja, Jakut, kedua eksekutor melakukan pencopetan. Menurut pengakuan Angga, kedua rekannya tidak menodong dengan senjata tajam.

"Tidak (menggunakan senjata tajam). Pakai rogoh-rogoh tangan sendiri," katanya.

Saat itu, kedua pelaku mencopet penumpang laki-laki. Asih Sukarsih, penumpang yang juga ada di atas Angkot itu merasa ketakutan melihat kejadian itu, sehingga dia melompat dan kepalanya terbentur aspal.

"Kaget (saat Asih lompat). Tidak (didorong), korban melompat sendiri dan ketika dia melompat dia terjatuh," lanjutnya.

Angga mengaku sudah tiga kali melakukan aksi tersebut. Sebelumnya, dia melakukan aksi serupa bersama komplotannya sekitar 4 bulan yang lalu.

(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads