Kesedihan itu dialami keluarga pasutri Juwono (31) dan Nurlaila (27), warga Dusun Garit, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. Kedua pasangan ini sedianya menggelar pesta resepsi khitanan dua putra kembarnya dan keponakannya yakni; Muhammad Maulana Ali Akbar (10), Muhammad Jumadil Ghupro (10), dan Revan Pratama Kurniawan (7).
"Saat itu memang kami sekeluarga berniat menggelar hajatan khitanan, dua anak kembar saya dan seorang keponakan dalam satu acara hajatan," kata Juwono menceritakan kejadian itu kepada detikcom, Senin (25/6/2018).
Sehari sebelumnya, kata Juwono, para tetangga sudah mulai mempersiapkan semuanya untuk merayakan acara khitanan tersebut. Mulai dari memasak hidangan para tamu, membagi undangan, dan memasang perlengkapan pesta.
"Tenda, kursi, sound system sudah terpasang, tinggal menunggu hari H saja untuk ramai ramainya," cetus Juwono.
"Rencananya disunat pada Minggu pagi (24/06) pagi," tambahnya.
Namun, takdir berkata lain. Keesokan harinya pada Jumat (22/06), sebelum pesta hajatan itu berlangsung, hari bahagia ketiga bocah itu dihapus oleh bencana banjir yang memporaporandakan tempat hajatan yang digelar di jalan umum rumahnya.
"Ini kehendak Tuhan. Saya hanya bisa pasrah," keluhnya.
Banjir bandang yang menerjang hajatan Juwono membuat perlengkapan pesta seperti piring, kursi, dan tenda tersapu derasnya banjir dari arah barat hingga masuk perkampungan.
Meski diterjang banjir, Juwono tetap melangsungkan resepsi khitanan tersebut dengan sederhana. Dirinya merasa tidak enak hati kepada para tamu yang sudah kadung diundangannya sejak jauh jauh hari.
"Kami berikan tempat seadanya. Alhamdulillah lancar semua," katanya bersedih
Hingga kini para tamu undangan yang diundang Juwono terus berdatangan, tak jarang para tamu juga ikut membantu membersihkan sisa banjir dan lumpur yang mengendap di rumahnya. (iwd/iwd)