"Iya, dugaannya ke situ, karena ada pengakuan T sendiri yang berubah-ubah dan diperkuat lagi ada cekcok sebelum meninggal serta saksi yang memandikan jenazah itu (di tubuh korban) ada lebam di bagian mata," tutur pengacara keluarga, Dennis Wibowo, saat dihubungi detikcom, Senin (25/6/2018).
Sela meninggal setelah menonton pertandingan sepakbola Persija versus Singapura pada 24 April 2018. Keluarga menduga Jak Angel itu dibunuh dan mendesak polisi dilakukan autopsi terhadap jenazah. Keluarga menyatakan Sela memiliki kartu pendukung Persija atau Jak Angel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus keluarga pihak korban ditelepon terduga T bahwa anaknya meninggal kecelakaan, karena kepalanya pecah akibat kecelakaan tersebut dan jenazahnya ada di RS Suyoto, Bintaro," katanya.
Keluarga kemudian datang ke rumah sakit untuk mengecek jenazah korban. Anehnya, kata Dennis, saat itu T melarang keluarga melihat jenazah korban dengan alasan kondisi korban luka mengenaskan di bagian kepalanya.
"Terduga pelaku alasannya kepala pecah, karena kelindes truk. Bapak-ibunya percaya, terus pulang. Dari situ jenazah diantar ke rumah korban," ungkapnya.
Kebohongan T terkuak setelah jenazah tiba di rumahnya dan dimandikan. Menurut saksi yang memandikan jenazah korban, tidak ada luka parah pada tubuh korban seperti yang digambarkan oleh T.
"Setelah dicek, saat dimandikan itu, luka tidak ada. Yang ada hanya luka lebam di bagian lingkaran mata dan kepala belakang agak kena benturan, agak robek," lanjut Dennis.
Bahkan, tiga hari setelah jenazah dimakamkan, lanjut Dennis, T membuat pengakuan kepada keluarga korban. T mengaku korban sebenarnya tidak meninggal karena terlindas truk, melainkan jatuh setelah meloncat dari motor setelah cekcok dengannya.
Dari situ, keluarga menduga ada indikasi pembunuhan di balik kematian korban ini. Keluarga mencurigai T terlibat dalam kematian korban ini.
'Tragis! Sehari Usai Prewedding, Wanita Ini Dibunuh Kekasihnya'! Tonton juga video selengkapnya di 20Detik:
(fjp/mei)