"Iya dia Jak Angel, anggota Jakmania, ada kartunya," kata Dennis Wibowo selaku kuasa hukum keluarga korban kepada detikcom, Senin (25/6/2018).
Sela diketahui sudah bekerja. "Dia informasinya bekerja sebagai sales promotion girl (SPG) parfum," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Keluarga mengetahui saat itu Sela pergi menonton bareng pacaranya, MNT alias T. Bahkan, keluarga juga mendapatkan kabar kematian Sela ini dari T.
"Terus keluarga pihak korban ditelpon terduga T bahwa anaknya meninggal kecelakaan, karena kepalanya pecah akibat kecelakaan tersebut dan jenazahnya ada di RS Suyoto, Bintaro," katanya.
Keluarga kemudian datang ke rumah sakit untuk mengecek jenazah korban. Anehnya, saat itu T melarang keluarga untuk melihat jenazah korban dengan alasan kondisi korban luka mengenaskan di bagian kepalanya.
"Terduga pelaku alasannya kepala pecah, karena kelindes truk. Bapak ibunya percaya terus pulang, dari situ jenazah diantar ke rumah korban," ungkapnya.
Kebohongan T terkuak setelah jenazah tiba di rumahnya dan dimandikan. Menurut saksi yang memandikan jenazah korban, tidak ada luka parah pada tubuh korban seperti yang digambarkan oleh T.
"Setelah dicek, saat dimandikan itu luka tidak ada, yang ada hanya luka lebam di bagian lingkaran mata dan kepala belakang agak kena benturan, agak robek," lanjutnya.
Bahkan, tiga hari setelah jenazah dimakamkan, T membuat pengakuan ke keluarga korban. T mengaku bahwa korban sebenarnya tidak meninggal karena terlindas truk, melainkan jatuh setelah meloncat dari motor usai cekcok dengannya.
![]() |
Dari situ, keluarga menduga ada indikasi pembunuhan di balik kematian korban ini. Keluarga mencurigai T terlibat dalam kematian korban ini.
"Iya dugaannya ke situ (pembunuhan), karena ada pengakuan T sendiri yang berubah-ubah dan diperkuat lagi ada cekcok sebelum meninggal serta saksi yang memandikan jenazah itu ada lebam di bagian mata," tuturnya.
Setelah itu, pihak keluarga melaporkan kematian korban ini ke aparat polisi. Hanya saja, sampai saat ini polisi belum melakukan autopsi terhadap jenazah korban.
"Dari pihak keluarga ingin proses autopsi cepat, cuma polisi proses dulu dalam artian dipanggil saksi-saksi, baru proses autopsi. Sampai saat ini belum juga ada kelanjutannya seperti apa, sehingga keluarga hari ini mendatangi Polres Jaksel untuk mendesak agar dilakukan autopsi terhadap jenazah korban," paparnya.
![]() |
Saksikan juga video 'Demi Nonton Persija, Panjat Pohon pun Kami Lakoni':
(mei/fjp)