Jelang Coblosan, Polda Jatim Terjunkan 1.115 Personel Tambahan

Jelang Coblosan, Polda Jatim Terjunkan 1.115 Personel Tambahan

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Senin, 25 Jun 2018 09:24 WIB
Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Sebanyak 1.115 personel dari Polda Jatim disebar di beberapa wilayah rawan Jatim untuk pengamanan pilkada, 27 Juni mendatang. Personel tambahan itu menjaga kondisi tetap aman dan kondusif.

Rinciannya terdiri dari 785 personel gabungan dan 330 personel dari Dalmas Sabhara. Mereka mengamankan wilayah Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Bondowoso, Lumajang, hingga Probolinggo Kota.

"Yang hari ini hanya ada pergeseran kekurangan di TPS. Ada 1.115 personel yang kami geser ke beberapa polres, termasuk yang ada di Madura untuk personel penebalan baik itu di polres maupun polsek," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin usai apel pemberangkatan personel di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Senin (25/6/2018).

Kapolda mengatakan pengamanan ini karena beberapa polres setempat ada yang meminta untuk penebalan personel. Di daerah-daerah nanti, para personel ini tak hanya siaga di TPS, namun juga di beberapa mako setempat.

"Ada yang ikut ke TPS, kita serahkan sepenuhnya kepada kapolres yang sudah menutup jumlah kekurangan. Karena setiap polres ada yang minta untuk penebalan personel yang ada untuk di TPS maupun di mako-mako," imbuhnya.

Sebelumnya, Polda Jatim telah menyiapkan 150.000 personel gabungan untuk mengamankan Pilgub Jatim 2018. Pihaknya juga bersyukur mendapat bantuan dari beberapa pihak, salah satunya dari TNI.


"Kita bersyukur panglima sudah menggeser pasukannya di Madura untuk penebalan kekuatan. Itu bisa digunakan patroli gabungan untuk mengantisipasi dan mencegah orang yang berniat jahat dengan patroli di luar," tambah jenderal bintang dua ini.

Apel Kesiapan Pengamanan Pilkada/Apel Kesiapan Pengamanan Pilkada/ Foto: Hilda Meilisa Rinanda

Dia menyebutkan ada beberapa wilayah masuk indikasi rawan. Kerawanan ini tak hanya dari segi rawan kerusuhan, namun bisa juga rawan geografis karena wilayahnya yang terlalu jauh.

"Daerah yang rawan atensi yang kira-kira rawan itu, pertama bisa lawan geografis karena jauh. Kemudian juga rawan konflik, itu bisa dilihat dari masa silam masa lalu yang biasanya ada konflik atau tidak," ungkap Machfud.

Tak hanya itu, kapolda mengaku sudah memetakan daerah-daerah yang rawan tersebut. Lengkap dengan bagaimana antisipasi yang dilakukan.
"Dari yang terjelek pun sudah kita antisipasi dan kita persiapkan," lanjutnya.

Namun kapolda menegaskan semua daerah akan mendapatkan atensi dan pengamanan yang cukup ketat. Hal ini guna mencegah kecolongan di beberapa lokasi yang dinilai cukup aman.

Dari semua upaya yang dilakukan ini, pihaknya berharap masyarakat Jatim semakin dewasa dalam berpolitik. Dia juga ingin saat hari H nanti tidak menemui adanya konflik, namun personel yang disiapkan justru lebih kepada mengantarkan masyarakat dalam berpesta demokrasi.

"Mudah-mudahan Jawa Timur aman dan kondusif sudah kita petakan dengan baik. Mudah-mudahan personel hanya sekedar mengantar masyarakat untuk berpesta demokrasi, pesta itu tentunya dengan senang-senang," harapnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.