Indikasi objek itu ditemukan berkat bantuan alat bernama multi beam echosounder. Alat tersebut membantu petugas membuat pemetaan 3 dimensi di dasar danau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim dari Mahakarya Geo Survey-IAITB ikut langsung dalam pencarian KM Sinar Bangun. Mereka menemukan satu dari 2 titik yang terindikasi sebagai objek di Danau Toba. Indakasi objek itu ditemukan pada pukul 11.21 WIB.
Hingga malam hari, tim masih melakukan penelusuran di Danau Toba. Mahakarya Geo Survey-IAITB juga mendatangi lokasi kedua yang untuk memastikan keberadaan indikasi objek yang ditemukan tim gabungan.
"Malam ini, kami juga memverifikasi informasi itu juga. Sekarang kami juga lagi menuju ke lokasi kedua yang diinformasikan," ujarnya.
Menurut Henky, guna memastikan indikasi objek tersebut maka diperlukan alat lain untuk menangkap visual objek yang ditemukan. Alat tersebut juga bisa digerakkan seperti robot.
"Nanti setelah ada indikasi ini, kami akan menurunka alat yang lebih canggih namanya ROV, Alat ini kelebihannya adalah bisa mendekati objek. Jadi kayak robot lah. Bisa ambil video atau foto dari berbagai arah. Juga bisa digerakkan secara fleksibel, dan alat ini juga dilengkapi arm (lengan) itu untuk melakukan pekerjaan misalnya kami mau mengikatkan tali. Intinya nanti akan divisualisasi dengan alat ini apakah benar indikasi itu objek yang kami cari," tuturnya.
Basarnas sebelumnya mendeteksi objek yang diduga KM Sinar Bangun yang ada di dasar Danau Toba pada Minggu (24/6/2018) kemarin. Namun, objek tersebut memang belum dapat dipastikan bangkai KM Sinar Bangun. Kabasarnas Marsdya M Syaugi mengatakan tim pencari akan melakukan analisis lebih lanjut terkait penemuan tersebut.
Di sisi lain, pencarian korban serta KM Sinar Bangun terus dilakukan sejak Senin (18/6) lalu. Sejauh ini, sudah ada 18 penumpang selamat yang dievakuasi dan 3 penumpang lain yang meninggal dari peristiwa ini. Diduga masih ada 180 penumpang lebih yang hilang. (abw/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini