JK: Politik di Masjid Tidak Dilarang, yang Dilarang Kampanye

JK: Politik di Masjid Tidak Dilarang, yang Dilarang Kampanye

Ibnu Munsir - detikNews
Minggu, 24 Jun 2018 15:24 WIB
Makassar - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan berpolitik dan berbicara politik di masjid tidak dilarang. JK menyampaikan yang dilarang adalah berkampanye di masjid.

"Politik tidak dilarang di masjid, yang dilarang kampanye," kata Jusuf Kalla.

Hal ini disampaikanJK saat menghadiri halal bi halal dan diskusi pemuda kebangkitan ekonomi Islam di Masjid Al Markas Al Islami Makassar, Jalan Masjid Raya, Minggu (24/6/2018). JK menjelaskan jika birbacara politik di masjid tidak dilarang, menyampaikan informasi Pilkada dan tanpa mengarahkan untuk memilih pasangan calon tidak dilarang di masjid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau besok Pilkada disampaikan, tanpa menyebut nama silakan, itu tidak dilarang,"jelasnya.

Lebih lanjut menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla Masjid tak hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga merupakan sarana pendidikan dan masa depan bangsa.

"Bukan ini tempat ibadah, tapi tempat pendidikan dan masa depan bangsa. Tapi yang penting supaya memakmurkan masjid ini itu," papar JK.

JK juga membeberkan alasan menyukai penyanyinya, religi Nissa Sabyan. JK menyebut lagu Nissa Sabyan berjudul Ya Maulana memberi energi baru dan doa bagi masyarakat Indonesia.

"Saya mau mengutip lagi Nissa lagunya Nissa dia memberikan energi. Dengan kasihmu ya Robbi berkahi hidup ini, dengan cintamu ya robbi, damaikan mati ini," kata Wapres Jusuf Kalla.

Lebih Lanjut, Wapres Jusuf Kalla kembali menyambung lagu Ya Maulana milik Nissa Sabyan yanh lagi populer sejak ramadan kemarin.

"Saat salahku melangkah gelap hati penuh dosa beriku jalan berarah. Temuimu di surga, terima sembah sujudku, terimalah doaku, terima sembah sujudku, izinkan ku bertaubat," lanjutnya.

Jusuf Kalla mengatakan lagu Nissa sabyan sebagai doa untuk masyarakat Indoneaia, dengan harapan kelak anak muda bisa berbuat baik dan ikut mendokan bangsa ini.

"Anak muda berdoa untuk kita semua, tiap hari begitu juga saya harapkan anak-anak gadis ini bisa meniru," tutupnya.



Simak juga pesan dari 'Imam Besar Al-Azhar: Jangan Sampai Agama Dijadikan Alat Politik'

[Gambas:Video 20detik]

(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads