MUI Minta Isi Khotbah Salat Id Tak Bernuansa Politik

MUI Minta Isi Khotbah Salat Id Tak Bernuansa Politik

Zunita Amalia Putri - detikNews
Selasa, 12 Jun 2018 15:17 WIB
Jumpa pers di kantor MUI, 12 Juni 2018 (Zunita Amalia Putri/detikcom)
Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta khatib salat Idul Fitri tidak menyampaikan khotbah yang berbau politik praktis. Para khatib diminta menyiarkan khotbah yang sejuk.

"Tahun ini dekat dengan tahun politik nasional pilkada, pilpres, pileg, dan kami harapkan perbedaan aspirasi politik jangan sampai penyebab terjadi permusuhan dan kami minta para khatib menjauhi tema khotbah yang bernuansa politik praktis yang bisa menimbulkan perpecahan umat Islam," ujar Ketum MUI KH Ma'ruf Amin saat jumpa pers di kantornya, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (12/6/2018).


MUI mengimbau khatib menyampaikan khotbah yang bertujuan meningkatkan ketakwaan. Pun meminta khatib memberikan pesan kepada jemaah untuk mewaspadai bahaya terorisme hingga perbuatan asusila.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengimbau kepada para khatib salat Idul Fitri menyampaikan pesan peningkatan dan ketakwaan, persaudaraan, dan kedamaian kepada para jemaah juga meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya terorisme, narkoba, minuman keras, LGBT, dan segala bentuk perbuatan munkar lainnya," jelas Ma'ruf.


Saat salat id nanti, Ma'ruf meminta umat Islam memanjatkan doa untuk saudara yang terkena musibah, seperti di Palestina dan Rohingya. Yang terakhir, Ma'ruf mengingatkan masyarakat tidak menyebarluaskan segala informasi hoax dan bersifat ujaran kebencian.

"Kami mengingatkan kepada masyarakat, khususnya saat menggunakan media sosial, nanti untuk tidak menyebarkan informasi yang berisi kebohongan atau hoax, gibah (membicarakan orang lain), fitnah, namimah (adu domba), membuka aib, ujaran kebencian, dan hal sejenis lainnya," pungkasnya. (dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads