Pada debat kali ini, Khofifah menawarkan format sistem layanan rujukan terpadu (SLRT). Gagasan ini dia paparkan untuk menjawab pertanyaan panelis Dian Fericcha (UIN Tulungagung) terkait strategi kebijakan untuk mengakselerasi kualitas pelayanan publik sehingga memenuhi kebutuhan dan membahagiakan masyarakat Jatim.
"SLRT inilah yang ingin kami persembahkan kepada masyarakat Jatim jika kami Khofifah dan Emil terpilih. SLRT Bukan lah mimpi, kebetulan sudah kami lakukan saat kami di Kementerian Sosial. Kami sudah melakukannya di 50 kabupaten/kota," kata Khofifah dalam debat terakhir cagub Pilgub Jatim 2018 yang berlangsung di Dyandra Convention Center, Surabaya, Sabtu (23/6/2018).
Berbekal pengalaman tersebut, Khofifah optimis akan mudah menerapkan format SLRT di Pemprov Jatim.
"Kami berharap ini menjadi bagian dari kelengkapan public service kami. Karena dalam layanan publik masyarakat butuh kecepatan, kepastian serta butuh keterjangkauan," ujarnya.
Mendapat kesempatan merespons penjelasan Khofifah, Gus Ipul pun melakukan serangan balik.
"Sebenarnya apa yang disampaikan Bu Khofifah juga bukan sesuatu yang baru. Di Jatim, yang seperti itu sudah jalan," ungkapnya.
Wagub Jatim nonaktif ini menjelaskan, justru masalah utama layanan publik di Jatim saat ini terkait kemudahan masyarakat menyampaikan keluhan dan kebutuhannya kepada pemerintah.
"e-Complain misalnya, menjadi sangat diperlukan hari ini agar masyarakat bisa berpartisipasi dalam meningkatkan pelayanan. Apa yang disebut tadi pelayanan cepat, sebenarnya sudah ada, dilakukan provinsi, kabupaten dan kota. Masalah utamanya sekarang mengintegrasikan antara data provinsi, kabupaten, kota dan tentu data dari pusat," tandasnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini