"Kita sudah tahu dari tanggal 14 (Juni) sesungguhnya kasus ini. Pada kasus ini bergulir kita langsung turun dengan mendatangi korban dan juga ada 2 orang sesungguhnya korban," kata Paul kepada detikcom, Kamis (21/6/2018).
Paul mengatakan peristiwa pemerkosaan kedua turis terjadi dalam waktu berdekatan. Awalnya pelaku diduga memperkosa turis Prancis. Selang beberapa hari kemudian, pelaku memperkosa turis asal Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menerima laporan, Pemkab Manggarai Barat langsung berusaha mencari turis asal Italia tersebut. Namun tidak ditemukan karena turis tersebut sudah keluar dari hotel tempatnya menginap.
"Jadi kita kesulitan menemukan korban yang kedua. Tapi intinya, juga kami ingin menyampaikan kepada mereka, ini di luar kendali kami, dan kami mencari pelaku ini dan kalau bisa nanti dihukum. Kita sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan di sini," ujarnya.
Menurut Paul, pelaku awalnya memerkosa turis asal Prancis sekitar tanggal 9 dan 10 Juni 2018. Pelaku kemudian kembali melakukan aksinya terhadap korban turis asal Italia sekitar 13 Juni 2018.
"Saya kurang tahu persis juga (kejadian) yang bule Prancis ini, tetapi diperkirakan di awal Juni, sekitar di tanggal 9-10. Yang kedua bule Italia itu, itu karena kita mendatangi bule itu pada tanggal 14, jadi diperkirakan kejadian tanggal 13," ucapnya.
"Kami sangat sedih melihat dari bule yang Prancis ini, karena sangat trauma dan pada waktu itu kami minta pada dokter di Rumah Sakit Siloam supaya korban betul-betul dirawat sampai pulih dan bisa kembali ke negaranya dengan tenang. Kami waktu itu sudah minta rumah sakit untuk urus dulu ini. Untuk biaya, pemerintah siap kalau nanti ada komunikasi dari pihak rumah sakit. Yang pasti, pemerintah sangat siap dan membantu untuk melakukan pemulihan terhadap korban," imbuhnya.
Paul menegaskan pelaku bukan merupakan pemandu wisata resmi di bawah naungan Pemkab Manggarai Barat. Pelaku juga bukan warga Kabupaten Manggarai Barat.
"Jadi kemudian kami lakukan pengecekan terhadap semua guide di sini, bahwa mereka mengaku bahwa ini bukan anggota guide yang ada di sini, yang di bawah kami. Jadi memang (pelaku) ini bukan orang Manggarai Barat, ini masih butuh pembuktian, ini orang masih di daratan Flores, tapi bukan orang lokal di Manggarai Barat, tapi kami masih berusaha untuk mencari orang ini, membuktikannya juga. Bupati sudah menginstruksikan kepada semua untuk bisa mencari pelaku ini karena sudah sangat mencoreng," ucapnya. (nvl/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini