Warga Bantul Ikuti Kenduri Lintas Iman di Gereja Ganjuran

Bantul - Ratusan warga berkumpul di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Warga berkumpul untuk mengikuti kenduri lintas iman di komplek gereja.

Pantauan detikcom, warga mulai berdatangan ke gereja, Kamis (21/6) pukul 15.30 WIB. Setelahnya mereka duduk bersila di atas tikar. Mereka duduk rapi di Halaman Candi Gereja HKTY Ganjuran Bantul menunggu kenduri dimulai.

Kenduri bagian dari Prosesi Agung Paroki HKTY Ganjuran Bantul tersebut dimulai sekitar pukul 16.15 WIB. Awalnya panitia membuka kenduri, kemudian dilanjutkan sambutan dari Bupati Bantul, Suharsono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seusainya, berkat kenduri dibagikan kepada para warga. Setelah dibagikan merata enam tokoh agama dari Islam, Kristen, Katolik Hindu, Buddha, dan Aliran Kepercayaan saling bergantian memanjatkan doa.

Kenduri lintas iman di gereja Ganjuran Bantul Foto: Usman Hadi/detikcom

Ketua Panitia Prosesi Agung Paroki HKTY Ganjuran 2018, Windu Hadi Kuntoro mengatakan, kenduri lintas ini bertujuan untuk menjadi 'berkah' bagi warga lingkungan sekitar gereja. Walaupun warga saling berbeda keyakinan.

"Tujuannya ini (kenduri) adalah cara Gereja Ganjuran menjadi berkah di lingkungan sekitarnya. Kenduri lintas iman ini diikuti masyarakat sekitar sini 500 orang, didoakan 6 pemuka agama," kata Kuntoro kepada detikcom di gereja, Kamis (21/6/2018).

Kuntoro menjelaskan, kenduri lintas iman adalah tradisi yang dilaksanakan Gereja HKTY Ganjuran setiap tahun. Kenduri tersebut menjadi bukti keharmonisan warga sekitar gereja meski mereka berbeda agama.

"Selama ini hubungannya (gereja) dengan masyarakat sekitar harmonis sekali. Romo-romo kami juga dekat dengan masyarakat sekitar," ungkapnya.

Selain dihadiri enam pemuka agama, kenduri lintas iman tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh termasuk Bupati Bantul Suharsono dan lain-lain.

Bupati Bantul, Suharsono dalam sambutannya mengapresiasi pelaksanaan kenduri lintas iman. Menurutnya, kerukunan umat beragama yang diwujudkan dalam kenduri adalah wujud tradisi masyarakat yang perlu dilestarikan.

"Manusia haruslah saling mengasihi, saling menjaga, dan saling mencintai. Kita ini sedulur kabeh (semuanya bersaudara). Saya dukung gotong royong seperti ini karena sangat bermanfaat dan sesuai dengan tradisi kita," pungkas Suharsono. (bgs/bgs)