PKS Beri Apresiasi dan Kritik ke Pemerintah soal Mudik 2018

PKS Beri Apresiasi dan Kritik ke Pemerintah soal Mudik 2018

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Kamis, 21 Jun 2018 16:58 WIB
Hidayat Nur Wahid (Foto: Dok. MPR)
Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) memberi apresiasi dan kritik kepada pemerintah terkait mudik 2018. Apresiasi diberikan Hidayat terkait dengan masa cuti bersama yang dinilai memecah kepadatan.

"Sehingga kemudian warga itu tidak menumpuk pulang di hari yang berdekatan. Karena dibuat menjadi memanjang ini liburannya memanjang, sehingga warga bisa memilih waktu yang lebih leluasa. Dengan demikian, pulang-perginya bisa lebih lancar. Itu fakta. Dan itu diapresiasi," kata HNW di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/6/2018).


Namun ada sejumlah hal yang menurut HNW harus dibenahi terkait mudik. Salah satunya soal kemacetan yang masih terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Termasuk ada 42 km kemacetan gitu ya. Termasuk juga kemarin ketika diberlakukan contraflow ternyata mungkin bisa menyelesaikan sebagian masalah yang ke Jakarta, tapi yang warga mau keluar dari Jakarta malah terjebak macet yang luar biasa," katanya.

"Jangan setiap tahun begini, setiap tahun terulang lagi masalahnya," ujarnya.


Sebelumnya, Fadli Zon menyatakan mudik 2018 diwarnai kemacetan parah. Ini adalah tanda kegagalan pemerintahan Presiden Joko Widodo mengatasi persoalan mudik.

"Kemacetan parah juga menandakan kegagalan pemerintah memprediksi puncak kemacetan," kata Fadli Zon dalam keterangan pers tertulis, Kamis (21/6).

Pemerintah juga dinilai terlalu menggembar-gemborkan pembangunan jalan tol. Ternyata, jalan tol bukan solusi kemacetan mudik.

"Klaim keberhasilan terlalu dini yang digembar-gemborkan di media ternyata tak sesuai realita. Ini menunjukkan pembangunan sejumlah ruas tol baru yang selalu dibanggakan pemerintah bukan solusi akhir. Pembangunan infrastruktur jalan bagus-bagus saja, tapi belum tentu dapat atasi kemacetan," tuturnya. (haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads