NasDem ke Fadli Zon: Kritik Jangan Pakai Gaya Pendekar Mabuk

NasDem ke Fadli Zon: Kritik Jangan Pakai Gaya Pendekar Mabuk

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Kamis, 21 Jun 2018 16:11 WIB
Sekjen NasDem Johnny G Plate (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal mengatasi persoalan mudik 2018. Partai pendukung pemerintah, NasDem, menyebut penilaian Fadli tidak dilakukan secara objektif.

"Kalau komentar Pak Fadli Zon kali ini gagal, maka Pak Fadli Zon melihat cermin sebagian dari yang kurang saja. Tapi dia juga harus melihat cermin yang lengkap bahwa ada pelayanan yang luar biasa baik," kata Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate kepada detikcom, Kamis (21/6/2018).


Johnny juga mengkritik penilaian Fadli sebagai pimpinan DPR yang dianggapnya sepihak. Seharusnya, penilaian gagal atau berhasilnya pelaksanaan mudik oleh DPR dilakukan sesuai dengan mekanisme yang ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak boleh ngomong begitu. Karena tidak ada keputusan DPR terkait dengan penilaian ini. Sampai saat ini belum. Karena harus rapat-rapat dulu dengan pemerintah," ujarnya.

Johnny juga menganggap penilaian yang diberikan Fadli Zon merupakan bagian dari kekalutannya sebagai pihak oposisi. Menurutnya, Fadli tidak objektif dalam menilai karena didasari kekurangan-kekurangan pemerintah saja.

"Saking kalutnya sampai hal-hal yang menjadi kelebihan pun dianggap sebagai kelemahan. Ada yang bilang 'neraka' di jalan tahu-tahu naik pesawat terbang. Itu kan kalut. Ada yang bilang semakin buruk. Sebenarnya ini wajah kekalutan. Dan itu tidak layak ditampilkan," kata Johnny.


Johnny berharap, ke depan, pihak oposisi dapat memberikan pendapat-pendapat yang didasari data dan alasan yang jelas. Dia berpendapat oposisi harus memberikan kritik yang membangun.

"Bukan kritik seperti pendekar mabuk. Jangan jadi oposisi yang menggunakan gaya pendekar mabuk. Yang begini ini semua serba salah. Tidak ada yang benar. Ini gaya pendekar mabuk atau si buta dari gua hantu kali," ujar Johnny.

"Kita harus berpolitik dengan kacamata yang terang. Kita tidak memungkiri masih ada perbaikan, karena masih ada yang tidak sempurna, kurang. Makanya kita butuh Pak Jokowi dua periode untuk menyelesaikan tugas-tugas yang tersisa. Sehingga kita ada kesetaraan dengan bangsa lain," lanjutnya.


Sebelumnya, Fadli Zon menyatakan mudik 2018 diwarnai kemacetan parah. Ini adalah tanda kegagalan pemerintahan Presiden Joko Widodo mengatasi persoalan mudik.

"Kemacetan parah juga menandakan kegagalan pemerintah memprediksi puncak kemacetan," kata Fadli Zon dalam keterangan pers tertulis, Kamis (21/6).



Tonton juga pernyataan 'Fadli Zon: Twitter Jangan Jadi Kaki Tangan Penguasa'

(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads