Salah satunya adalah Juariah yang sudah datang sejak pukul 07.00 WIB di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2018). Juariah merupakan warga tuna netra yang membawa harapan pada pemerintahan Anies-Sandi.
"Kami disabilitas pengennya diperhatikan, karena akses kita kan juga terbatas kalau bekerja," ujar Juariah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juariah yang membawa delapan saudaranya mengeluhkan akses pekerjaan untuk disabilitas yang terbatas. Dia ingin Anies-Sandi memberi kebebasan bagi dirinya dan kawan-kawannya untuk bekerja.
"Biasanya kita kan mijit, tapi kalau sepi kita ngamen. Sering kalau lagi ngamen teman kena garuk Dinsos di pasar. Kita pengennya agak bebas," sebutnya.
Juariah mengatakan tidak mempunyai pilihan selain mengamen untuk bekerja. Keterbatasan fisik, menjadi penghalang berkarya dibanding warga lainnya.
"Kalau yang bisa lihat, sehat kan enak. Bisa nggosok, kemana-mana. Kita kan tidak," terangnya.
![]() |
Juariah ingin tidak ada lagi penertiban yang dilakukan oleh Dinas Sosial kepada tuna netra. "Jangan ada lagi garukan ke kami, kalau di Dinsos kadang sampai tiga hari tapi nggak ada solusi. Padahal keluarga nunggu di rumah," sebutnya.
Warga lainnya Ali mengaku senang dengan open house ini. Dia bersama kawan-kawannya yang berasal dari wilayah Taman Proklamasi sempat berbincang dengan Anies.
"Ya tadi sempat ngobrol sebentar, Pak Anies titip salam buat keluarga lainnya di rumah," ucap Ali. (fdu/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini