Ombudsman Kritik Penggunaan Body Scanner Acak di Bandara Soetta

Ombudsman Kritik Penggunaan Body Scanner Acak di Bandara Soetta

Indra Komara - detikNews
Selasa, 19 Jun 2018 11:46 WIB
Ombudsman saat mengecek penggunaan body scanner di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (19/6/2018) Foto: Indra Komara/detikcom
Jakarta - Ombudsman mengkritik penggunaan body scanner dengan pemilihan acak calon penumpang. Ombudsman meminta dibuat standar penggunaan body scanner.

"Dasarnya apa penggunanya ke penumpang secara random?" kata anggota Ombudsman Adrianus Meliala kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (19/6/2018).

Petugas mengatakan tidak semua penumpang diperiksa dengan body scanner. Penumpang dipilih secara acak oleh petugas untuk melewati body scanner.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


 Ombudsman saat mengecek penggunaan body scanner di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (19/6/2018) Ombudsman saat mengecek penggunaan body scanner di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (19/6/2018) Foto: Indra Komara/detikcom


Karena itu, Ombdusman meminta pihak bandara mengevaluasi penggunaan body scanner. Standar penggunaan body scanner diminta diperjelas.

"Body scanner apa basis randomnya acak? Jangan sampai kita mengambil random berbasis pendekatan penampilan atau dia berasal dari mana. Makanya harus ada penjelasan basis randomnya, sehingga menghindari melabel orang lain," ujar Adrianus.




Sementara itu, anggota Ombudsman Ninik Rahayu menyebut perlu diaturnya standar penggunaan body scanner. Penumpang, menurutnya, harus mengetahui alasan pemeriksaan dengan body scanner.

"Jadi perlu diatur lagi penggunaannya karena ketika alat ini digunakan punya manfaat besar, terutama memeriksa narkoba yang kita suka kecolongan," ujar Ninik.

Dalam sidak, Ombudsman mengapresiasi pelayanan di Terminal 3 Bandara Soetta. Sistem digital yang diterapkan di Terminal 3 membantu pelayanan calon penumpang meski masih ada yang tidak berfungsi optimal.

"Tadi ada layar monitor yang tak berfungsi atau loading-nya masih lama dan ini dijanjikan diperbaiki dalam rangka Asian Games," kata Adrianus. (idn/fdn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads