Paslon Eramas Mengaku Diserang Isu Kupon Zakat Palsu

Pilgub Sumut 2018

Paslon Eramas Mengaku Diserang Isu Kupon Zakat Palsu

Muhammad Idris - detikNews
Kamis, 14 Jun 2018 20:55 WIB
Foto: Dok. Timses Eramas
Medan - Pasangan Cagub-Cawagubsu Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah (Eramas) mengaku diserang kampanye hitam. Beredar kabar, pasangan tersebut membagi-bagikan kupon zakat palsu ke masyarakat.

"Jadi kupon zakat yang beredar tersebut adalah kabar hoax dan tidak benar," kata Wakil Ketua Tim Pemenangan Eramas Sugiat Santoso dalam keterangan tertulis, Kamis (14/6/2018).

Sugiat mengatakan, soal zakat dan sedekah, sebagai seorang muslim yang taat, Edy Rahmayadi, maupun Musa Rajekshah selalu menunaikan kewajiban tersebut, tanpa dilantar belakangi keinginan mereka maju di Pilgub Sumut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi lucu kalau tiba-tiba Pak Anif, Pak Edy Rahmayadi dan Bang Ijeck menyalurkan zakat dengan cara-cara seperti itu. Kan aneh, apa mungkin sekelas Pak Anif, Pak Edy Rahmayadi dan Bang Ijeck tiba tiba berzakat dengan cara cara seperti itu. Padahal jauh sebelum Pilgubsu mereka menyalurkan zakat juga dan selalu tidak ingin banyak diketahui banyak orang," tandasnya.

Menurut Sugiat, penyebar kupon zakat hoax tersebut pasti dilakukan oleh kelompok-kelompok yang tidak suka melihat Eramas yang banyak mendapat dukungan dari kalangan umat Islam.


"Kalau soal zakat dan sedekah, sebaiknya janganlah menjadi kampanye hitam untuk mempermainkan umat Islam dan merugikan Eramas. Sebab kami yakin dan percaya bahwa hal hal ini tidak akan menggoyahkan ukhuwah islamiyah untuk mendukung Eramas," imbuh Sugiat.

Sebaran kupon bermula saat sejumlah orang mengaku mendapatkan kupon zakat yang bisa ditukar dengan uang. Seorang tukang becak terlihat mendatangi posko Eramas siang tadi. Dia membawa selembar kupon zakat bergambar pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah.

Kepada tim Eramas, tukang becak bernama Maimun itu mengaku diberi kupon tersebut oleh empat orang yang mengendarai mobil.

"Jam tiga pagi tadi saya dikasih sama empat orang naik mobil, fortuner apa CRV gitulah. Saya enggak ingat BK (nomor plat polisinya)," kata Maimun.

Diakuinya, saat pembagian kupon itu awalnya dia masih tertidur dan dibangunkan oleh empat orang tersebut.

"Saya tidur di becak pas depan pos polisi Jalan Aksara. Orang itu bilang, saya mau duit apa enggak. Saya jawab mau. Lalu dikasih kupon ini dan disuruh datang ke sini (Posko Eramas)," kata Maimun.


Maimun pun dikasih 50 lembar kupon dan disuruh bagi-bagikan ke kawan-kawan. Ada dua versi kupon yang di dapat mereka. Yang pertama adalah kupon zakat bergambar foto Edy-Ijeck bertuliskan kupon zakat Idul Fitri 1439 H. Selanjutnya kupon itu katanya bisa di tukarkan dengan uang sebesar Rp 500 ribu per kepala keluarga.

Dibalik kupon itu tertulis pula syarat untuk mengambil zakat. Keluarga penerima zakat diminta untuk membawa fotokopi kartu keluarga dan KTP asli. Pesan terakhir dalam kupon itu meminta agar masyarakat bersedia memilih dan memenangkan pasangan Ermas 27 Juni mendatang.

Selain ERAMAS, kupon zakat itu juga menyeret nama Haji Anif, orang tua Musa Rajekshah. Dalam kupon itu menawarkan uang Rp 1 juta per kepala keluarga.

Sementara itu, parpol pendukung Eramas langsung menggelar konferensi pers untuk mengklarifikasi kabar tersebut. Sekretaris DPD Golkar Sumut Irham Buana Nasution menegaskan, pihaknya membantah kabar itu. Dia mengatakan tim suksesnya sama sekali tidak pernah mencetak kupon itu.

"Kalau kita mencetak kupon itu, sudah pasti melanggar UU Pilkada. Kita juga sadar kalau itu tersebar di Masyarakat, pasti akan menyebabkan konflik," katanya.


Irham pun mendesak agar KPU, Bawaslu dan kepolisian bisa mengusut tuntas kasus itu. Karena hal itu sudah menciderai nama calon yang mereka usung.

"Ini bisa mennimbulkan konflik, Harapan kita, semua pihak bisa menjalankan peran masing masing. Karena pilkada bisa damai. Jangan sampai Pilkada, merusak tatanan masyarakat. Mari berkompetisi dengan sehat," katanya. (idr/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads