"Kita lihat di seluruh media sosial mayoritas menyuarakan 2019GantiPresiden. Ini mungkin menyebabkan pihak penguasa, saya tidak tuduh pemerintah, tapi orang berkuasa mulai merasa tak nyaman," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade, Kamis (14/6/2018).
Baca juga: Ramai-ramai #MenghindariSuspend di Twitter |
Ketidaknyamanan penguasa, kata Andre, membuat munculnya kebijakan yang memicu kontroversi. Dia lalu mengungkit nama Habib Rizieq Syihab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Andre, fenomena sejumlah akun Twitter yang kena suspend seperti jauh dari prinsip demokrasi. Andre mengatakan, negara ini seperti kembali ke zaman sebelum reformasi.
"Cara-cara orde baru mulai diadopsi lagi. Padahal dulu waku janji Pilprs 2014, janjinya kalau yang sekarang menang, demokrasi akan terbuka, kebebasan berpendapat akan terjadi. Ini tidak," klaim dia.
Menkominfo Rudiantara membantah pembekuan sejumlah akun Twitter ini ada kaitannya dengan pemerintah. Pihaknya tidak memberi perintah apa-apa.
"Saya sudah cek di kantor dan pastikan tidak ada permintaan suspend atau take down dari Kominfo," kata Rudiantara.
Tonton video komentar Fadli Zon tentang Twitter
(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini