Akun @LawanPolitikJKW Di-suspend, Kominfo: Bukan Urusan Pemerintah

Akun @LawanPolitikJKW Di-suspend, Kominfo: Bukan Urusan Pemerintah

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 13 Jun 2018 18:19 WIB
Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan (Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan)
Jakarta - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku kaget karena akun Twitter-nya yaitu @LawanPolitikJKW dibekukan alias di-suspend. Dia menuding pemerintah makin represif terhadap kebebasan berpendapat.

Terkait hal ini, Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani mengatakan pemerintah hanya mengurus konten-konten yang diduga menyebarkan hal yang melanggar hukum seperti terorisme, pornografi, dan lainnya. Dia meminta pihak Demokrat untuk bertanya langsung kepada Twitter.


"Tanya ke Twitter. Nggak ada urusan dengan pemerintah. Pemerintah mengurus konten, bukan akun. Kalau akun tanya ke Twitter," ujar Semuel saat dihubungi, Rabu (13/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ferdinand sendiri menduga akunnya di-suspend karena sering mengkritik pemerintah. Semuel mengatakan sebuah akun di-suspend karena melanggar ketentuan yang dipunya Twitter. Sebab lainnya ialah adanya pelaporan dari akun lain yang punya alasan kuat.

"Twitter mana mau, apalagi berbau politik, mana mau ditutup. Kecuali itu melanggar komitmen kompetensi standar mereka seperti ujaran kebencian. Atau ada yang melaporkan, dan yang melaporkan punya dalih yang kuat," ucap dia.


Semuel menegaskan pembekuan akun bukan urusan pemerintah. Dia mengatakan pemerintah tak akan mengurusi masalah pembekuan akun medsos seseorang tanpa ada pelanggaran yang dilakukan.

"Tidak mungkin. Kita tidak ada urusannya. Kita tidak mengurus itu," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Ferdinand mengaku mengikuti aturan yang berlaku soal penggunaan medsos. Dia menduga akun Twitter-nya di-suspend karena sering mengkritik pemerintah.


"Saya tidak pernah tweet tentang pornografi, asusila, menyerang pribadi orang, menyebar hoax, konten kekerasan, saya tidak pernah, saya tidak pernah melanggar itu. Sekarang pertanyaan kenapa akun Twitter saya di-suspend, saya pikir mungkin pemerintah semakin represif terhadap kebebasan berpendapat, baik di lingkup umum maupun media sosial," kata Ferdinand saat dihubungi detikcom, Rabu (13/6/2018).


Ini video komentar Fadli Zon soal Twitter

[Gambas:Video 20detik]

(jbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads