Acara tersebut dihadiri Cawagub Puti Guntur Soekarno dan Calon Bupati Novi Rahman Hidayat dan Calon Wakil Bupati Marhaen Djumadi. "Sudah sangat jelas, pemilih Gus Ipul-Mbak Puti adalah juga pemilih Jokowi," kata Kusnadi, Rabu (13/6/2018).
Pernyataan itu berdasarkan berbagai survei yang dibaca Kusnadi. "Karena itu, jalan untuk mengamankan Pak Jokowi di Pemilu 2019 adalah memenangkan Gus Ipul-Mbak Puti. Itu sebabnya kita harus solid, bekerja terus, sampai akhir," katanya.
Ia menyebutkan, dari aspek waktu, jarak Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 sangat dekat. "Sehingga, kemenangan di Pilkada 2018 akan menjadi pondasi untuk Pemilu dan Pilpres 2019," kata dia.
Kusnadi menyebut, Jawa Timur adalah basis kaum nahdliyin dan nasionalis. Di Jawa Timur pula, Jokowi mendapatkan 11 juta suara lebih pada Pilpres 2014.
"Dan, sekarang, menurut semua survei, pemilih Jokowi terus tumbuh, bertambah banyak di Jawa Timur," kata Kusnadi.
Kusnadi meminta seluruh kader partainya gotong-royong. Supaya kemenangan mutlak bisa diraih Gus Ipul-Puti.
"Kita jaga marwah Bung Karno dan para ulama di Jawa Timur. Karena Gus Ipul adalah cicit pendiri NU, dan direstui oleh mayoritas ulama sepuh. Dan, Mbak Puti adalah cucu Bung Karno," kata Kusnadi.
Dalam sambutannya, Puti menyatakan setuju bahwa kemenangan Pilgub Jawa Timur, harus berdampak ke level nasional, yakni terpilihnya kembali Jokowi di Pilpres 2019.
"Pemerintahan Pak Jokowi terbukti telah membawa banyak manfaat bagi rakyat. Saat ini, contohnya, ruas jalan tol telah tembus Ngawi-Surabaya. Sehingga, para pemudik bisa pulang kampung dengan lancar," kata Puti.
Ketua DPC PDIP Nganjuk, Tatit Heru Cahyo, mengatakan jajaran partainya sudah menyiapkan 10.734 saksi dan Regu Penggerak Pemilih (Guraklih) untuk mengawal Pilkada Nganjuk dan Jawa Timur. "Semoga berhasil baik," kata Tatit. (ze/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini