Menurut Dirut PD RPH Surabaya Teguh Prihandoko, harusnya rumah daging sudah tutup sejak Senin (10/6) lalu. "Karena banyak permintaan daging, kami tambah jam buka operasional sampai Rabu hingga pukul 20.00 Wib," kata Teguh kepada detikcom, Selasa (12/6/2018).
Peningkatan kebutuhan daging dibarengi dengan penambahan jumlah sapi yang dipotong tiap hari untuk mengantisipasi stok daging.
"Sebelum puasa, kami hanya memotong 150 ekor/hari untuk kebutuhan Surabaya. Tadi pagi potong 250 ekor," tambah Teguh.
Dengan peningkatan jumlah sapi yang dipotong, Teguh memperkirakan memenuhi kebutuhan daging di Surabaya hingga pasca lebaran. "Saya kira stok daging cukup karena besok merupakan hari terakhir kami memotong dan baru buka pemotongan lagi Minggu (17/6)," ungkap Teguh.
Peningkatan kebutuhan daging, kata Teguh, bisa terlihat dari jumlah pembelian daging di rumah daging RPH, selain jumlah sapi. "Sehari bisa laku hingga 100 kg di rumah daging, kalau biasa di hari normal paling tinggi 50-70 kg," ujar dia.
Sementara jenis daging yang paling banyak dicari warga di rumah daging jelang lebaran mulai harga Rp 72.500 hingga Rp 97 ribu. "Paling banyak yang dicari daging untuk masak rendang dan rawon," tambah Teguh.
Teguh menegaskan daging yang dijual di rumah daging merupakan daging segar dan higienis. "Daging beku segar itu artinya daging yang baru kita potong lalu kita bekukan. Bukan daging yang kebekuannya sudah berbulan-bulan," pungkas dia. (ze/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini