Begini Sensasi Mudik Sekaligus Berwisata Via JLS Pacitan

Pacitan - Perjalanan mudik via Jalan Lintas Selatan (JLS) Pacitan makin terasa nyaman. Selain menghemat waktu lantaran terhindar kepadatan lalu lintas kota, jalur yang baru difungsikan tahun ini juga menyajikan keindahan panorama.

Begitu memasuki Kota Pacitan dari arah barat melalui Jl WR Supratman, pengguna jalan dapat langsung mengambil arah kanan. Pertigaan menuju JLS berada 100 meter sebelum perempatan Cuwik.

Saat melintas jalan nasional tersebut, sejauh mata memandang tampak hamparan sawah di kanan kiri jalan. Kendaraan pun dapat melaju tanpa hambatan sebab jalur sepanjang 3 kilometer itu relatif sepi.

Foto: Purwo S

Pun begitu, pengemudi tak boleh lepas konsentrasi. Baru sekitar 1,5 kilometer dari pintu masuk barat, terdapat perempatan tanpa lampu lalu lintas. Di titik ini pengemudi wajib mengurangi laju kendaraan.

"Sementara sudah dipasang speed trap. Dan alhamdulillah, angka kecelakaan bisa ditekan," papar AKP Hendrix K Wardhana, Kasat Lantas Polres Pacitan dihubungi detikcom, Minggu (10/6/2018).

Foto: Purwo S

Sebelumnya, beberapa kali kecelakaan terjadi di lokasi tersebut. Polisi pun menetapkan jalur itu sebagai area black spot dan memasang rambu peringatan. Personel berseragam lengkap juga ditempatkan untuk mengatur lalu lintas.

Area sekitar perempatan juga menjadi tempat kumpul pada waktu tertentu. Selama bulan Ramadan kawasan tersebut tak pernah sepi, terutama jelang buka puasa. Kios dadakan yang berderet di trotoar juga menjadi alternatif bagi mereka yang ingin berbuka puasa di perjalanan.

Tinggal pilih. Mulai makanan ringan, nasi dengan aneka lauk maupun minuman semua tersedia. Tentu saja dengan harga sangat terjangkau.

Foto: Purwo S

Pada perjalanan berikutnya pemudik masih berkesempatan menikmati kemegahan Jembatan Grindulu. Jembatan sepanjang hampir 1 kilometer yang membentang di atas Sungai Grindulu membuat sensasi berkendara seperti di atas awan.

Di sebelah kiri tampak air sungai mengalir menuju muara, lengkap beberapa perahu nelayan tertambat di pinggirnya. Sementara di bagian selatan warna biru dari Samudera Indonesia membentuk garis membentang membelah horison.

"Asyik aja ngabuburit di sini. Nggak terasa tiba-tiba sudah maghrib," kata Dita, ibu rumah tangga yang mengajak putrinya bermain di atas jembatan. (bdh/bdh)