Ditahan, Wali Kota Blitar yang Sempat 'Hilang' Bungkam

Jakarta - KPK menahan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar. Anwar yang sempat menghilang saat operasi tangkap tangan (OTT) KPK akhirnya menyerahkan diri.

Anwar keluar dari lobi KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6) pukul 01.35 WIB. Dia telah mengenakan rompi oranye tahanan KPK.

Tidak ada sepatah kata pun yang disampaikannya soal alasan menghilang saat dicari KPK. Anwar lalu bergegas ke mobil tahanan.

Baca juga: Usai Serahkan Diri, Wali Kota Blitar Diperiksa Intensif KPK

Anwar akan ditahan selama 20 hari pertama. Penahanan ini menyusul 4 orang lainnya yang telah ditahan lebih dulu sejak Jumat (7/6) kemarin.

"MSA (M Samanhudi Anwar) ditahan selama 20 hari pertama di Rutan Metro Jakarta Pusat," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan.

KPK menetapkan Anwar sebagai tersangka lewat rangkaian OTT yang digelar Kamis (7/6), bersama dengan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo. Keduanya sempat dicari KPK, namun berselang sehari Anwar menyerahkan diri lebih dulu. Keduanya diduga menerima suap dari kontraktor bernama Susilo Prabowo.

KPK menduga Syahri menerima suap sebanyak 3 kali sebagai fee proyek-proyek pembangunan infrastruktur peningkatan jalan di Dinas PUPR Pemkab Tulungagung. Total penerimaan Syahri adalah Rp 2,5 miliar. Suap ini melibatkan Kadis PUPR Pemkab Tulungagung Sutrisno dan Agung Prayitno dari swasta sebagai penerima.

Baca juga: Wali Kota Blitar Serahkan Diri ke KPK, Bupati Tulungagung Belum

Sedangkan Anwar diduga menerima Rp 1,5 miliar terkait ijon proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama di Blitar dengan nilai kontrak Rp 23 miliar. Fee tersebut diduga bagian dari 8 persen yang menjadi jatah Anwar dari total fee 10 persen yang disepakati. Suap ini juga melibatkan Bambang Purnomo dari swasta sebagai penerima. (nif/tsa)