Kepada para wartawan, Mahathir membenarkan bahwa otoritas Malaysia tengah mengupayakan untuk membawa pulang Low ke Malaysia terkait dugaan keterlibatannya dalam skandal 1MDB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan kita tak punya hak ekstradisi di negara tempat dia bersembunyi," imbuhnya.
Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) telah mengeluarkan perintah penangkapan untuk Low dan Nik Faisal Ariff Kamil, Direktur SRC International Berhad yang merupakan unit perusahaan 1MDB.
SRC International Sdn Bhd dibentuk pemerintahan mantan PM Najib Razak pada tahun 2011 untuk mengejar investasi internasional dalam sektor sumber daya energi. Bukti yang didapat MACC akhir tahun 2015 menunjukkan aliran dana sebesar US$ 10,6 juta atau setara 42 juta ringgit (Rp 146 miliar) dari SRC International telah ditransfer ke sebuah rekening milik Najib.
Nama Jho Low mencuat ke publik setelah namanya beberapa kali disebut terkait skandal korupsi 1MDB, baik di Malaysia maupun di luar negeri. Di Amerika Serikat (AS), nama Jho Low terkait dengan gugatan penyitaan aset-aset yang diduga didapatkan dengan menggunakan uang yang diselewengkan dari 1MDB. Gugatan diajukan oleh Departemen Kehakiman AS.
Sedangkan di Indonesia, nama Jho Low dikaitkan dengan penyitaan yacht mewah senilai Rp 3,5 triliun di Bali. Disebutkan bahwa yacht itu milik Jho Low. Jho Low sendiri berulang kali membantah terkait dengan 1MDB. Dia bersikeras bahwa keterlibatannya telah berakhir dengan perusahaan negara yang sebelumnya bernama Terengganu Investment Authority itu.
Tonton juga 'Usai Diperiksa, Istri Najib Pergi Tanpa Sepatah Kata':
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini