Manajer Usaha PT ASDP Ketapang Banyuwangi Ardi Ekapati mengatakan, penambahan satu unit kapal ini untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada arus mudik lebaran tahun ini.
Ia memprediksi akan ada lonjakan 3 persen untuk kendaraan roda empat yang akan menyeberang dari Pulau Bali ke Pulau Jawa, namun untuk jumlah kendaraan roda dua diprediksi akan turun.
"Dulu kita tahu Portlink 7, sekarang Portlink 7 sedang masuk galangan. Tetapi Pemerintah dan ASDP tetap mengganti dengan kapal bantuan lainya. Ini kapal baru namanya KMP Drajad Paciran. KMP Drajad Paciran ini kapal baru langsung diterjunkan," kata Ardi Ekapati kepada detikcom, Jumat (8/6/2018).
Selain mendatangkan kapal bantuan, pihaknya juga menambah loket penjualan tiket di kawasan penyangga atau Buffer Zone. Hal ini untuk mengurai antrean panjang di loket masuk Pelabuhan. PT ASDP juga menyediakan rest area di kawasan pelabuhan, untuk tempat istirahat para pemudik.
"Ada beberapa titik buffer zone. Yang banyak nanti menuju Pelabuhan Gilimanuk," tambahnya.
Ardi menambahkan, untuk aktivitas penyeberangan sampai H-8 Lebaran atau hari Kamis (7/6/2018) ini masih berjalan normal. Tidak ada lonjakan penumpang baik dari Pelabuhan Ketapang maupun dari Pelabuhan Gilimanuk Bali.
Diperkirakan lonjakan penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk Bali baru terjadi pada H-6 lebaran yang bertepatan pada akhir pekan dan dimulainya cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 2018. Sedangkan untuk puncak arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk Bali terjadi pada H-2 hingga H-1 Lebaran.
Untuk saat ini kapal yang dioperasikan di kedua pelabuhan sebanyak 32 unit. 20 unit dioperasikan di dermaga MB Ponton, sedangkan 12 sisanya dioperasikan di dermaga LCM. (lll/lll)