Dikonfirmasi hal itu Kabid Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung Sopyan Hernadi membantahnya. Menurutnya Kota Bandung menggunakan tong sampah serupa namun buatan China dan lokal Indonesia.
"Kita sudah dua tahun membeli tempat sampah seperti itu. Hanya waktu itu di e-katalog belum ada buatan Jerman jadi kita pilih yang China. Dan tahun kemarin kita pembelian baru buatan Krisbow (Indonesia)," ujar Sopyan saat berbincang dengan detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (7/6/2018).
Ia menyebut harga barang tersebut baik buatan Jerman, China atau Indonesia tidak jauh berbeda. Hanya saja pemilihan tergantung selera. "Karena tahun pertama belum ada Jerman, kita pilih China. Tahun ke dua sudah ada, tapi kita ingin yang buatan lokal saja," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sopyan mengatakan setiap tahunnya Kota Bandung menganggarkan sekitar Rp 700-800 juta untuk pembelian tong sampah tersebut. Sehingga saat ini total sudah ada 200 unit tong sampah buatan China dan Indonesia yang disebar di beberapa titik Kota Bandung.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan rinci tong sampah buatan Jerman. Anies mengatakan tong sampah itu tidak hanya digunakan di Jakarta, tapi juga di kota-kota besar lain, seperti Surabaya, Medan, dan Bandung.
"Apakah Jakarta kota satu-satunya? Tidak. Surabaya sudah mulai menggunakan ini mulai tahun 2013, kemudian daerah lain yang menggunakan ada, Probolinggo, Bandung, Medan, Palembang, Malang, ini banyak daftarnya. Jadi itu semua adalah barang yang ada di e-katalog yang disiapkan oleh LKPP dan tahun 2017 Pemprov DKI membeli barang-barang itu," kata Anies di Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (5/6/2018).
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini