Dari pantauan detikcom, para sopir terlihat antre memeriksakan kesehatannya di Posko Kesehatan dari Dinkes Pemprov Jatim dibantu Dinkes Sidoarjo, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim.
"Pemeriksaan kesehatan para sopir ini bekerja sama dengan Dinkes Jatim, Dinkes Sidoarjo, BTKL, dan BNNP Jawa Timur," kata dr Poerwanto, petugas BNNP Jatim kepada wartawan di Terminal Purabaya Bungurasih, Kamis (7/6/2018).
Poerwanto menambahkan, para sopir mendapat pemeriksaan fisik meliputi, tekanan darah, denyut nadi dan pernapasan. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan kadar gula, kadar alkhohol dalam tubuh serta kadar narkoba di dalam tubuh para pengemudi.
"Setelah semua tahap dilakukan tes dan hasilnya bagus sopir tersebut diizinkan untuk melanjutkan mengemudi. Namun bila sopir diketahui ada kandungan narkoba di dalam tubuhnya, dilarang untuk mengemudi," tambah Poerwanto.
Sementara M.Fadli, Koordinator Bidang Pendapatan Terminal Purabaya mengaku tes kesehatan ini dilakukan selama dua hari. Mulai pukul 07.00 WIB-14.00 WIB, sementara hari ini mulai pukul 10.00 WIB-18.00 WIB.
"Semua sopir yang ada di Terminal Purabaya diwajibkan mengikuti tes kesehatan. Namun hingga kini alhamdulillah belum ditemukan sopir yang terbukti menggunakan narkoba," kata Fadli kepada wartawan.
Fadli menjelaskan, jika terbukti ada sopir bus yang kedapatan mengkonsumsi narkoba dilarang mengoperasikan armadanya.
"Tes kesehatan ini harus diikuti para sopir, karena keselamatan penumpang harus diutamakan," jelas Fadli.
Sulaemi (54), salah satu sopir patas Bus Menggala jurusan Surabaya-Malang mengatakan tes kesehatan ini sangat membantu para sopir. Selain gratis, juga dekat dari tempat pekerjaan.
"Kami bersama teman-teman sangat mendukung kegiatan ini dan kami juga bertanggung jawab atas keselamatan penumpang yang akan melakukan mudik saat lebaran," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini