Tes Urine, Sopir Bus di Pacitan Ditemukan Positif Konsumsi Obat

Pacitan - Seorang sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) terbukti mengkonsumsi obat saat tes urine di Terminal Pacitan. Itu diketahui setelah petugas memasukkan alat penguji ke urine milik pria berinisial JS.

Setelah diperiksa lebih lanjut oleh Satlantas Polres bersama Dishub ini bagian Operasi Ketupat Semeru 2018, ditemukan jika pria berusia 44 tahun ini mengkonsumsi obat asam lambung.

JS, sopir bus jurusan Pacitan-Jakarta itu diperbolehkan melanjutkan perjalanan. Kasatreskoba Polres Pacitan, AKP Muhammad Agung Purnomo mengaku pemeriksaan ini memastikan sopir dalam kondisi prima saat mengemudikan kendaraan sehingga risiko kecelakaan dapat dicegah.

"Memang tadi kami ketemukan dengan cek urine, di dalam tes tersebut ada strip satu (positif)," kata Kasatreskoba kepada wartawan usai pemeriksaan, Kamis (7/6/2018).

Usai mendapati temuan itu, aparat langsung melakukan pemeriksaan intensif pengemudi berbadan tegap tersebut. Selain meminta keterangan, tim medis polres juga melakukan tes urine ulang. Kali ini hasilnya negatif. Berdasar pengakuannya, yang bersangkutan sedang mengonsumsi obat asam lambung.

"Setelah kita tanya memang yang bersangkutan mengonsumsi obat asam lambung. Untuk narkoba negatif," imbuh Agung seraya menjelaskan jika tester yang digunakan memang memiliki kepekaan tinggi.

Kasatlantas Polres Pacitan AKP Hendrix K Wardhana menambahkan, pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi akan terus dilakukan selama arus mudik/balik lebaran. Mantan Kasat Bimas Polres Probolinggo ini mengakui selama ini kesadaran pengemudi memeriksakan diri sudah cukup tinggi. Bahkan sebagian sengaja datang ke posko bersama kenek dan kondektur tanpa diminta.

Pemeriksaan, lanjut Hendrix, dipusatkan di terminal induk, Jalan Gatot Subroto. Alasannya, area tersebut merupakan sentra naik turun penumpang untuk semua jurusan. Tak sekadar pemeriksaan, tim kesehatan bahkan menyediakan multivitamin gratis bagi pengemudi yang membutuhkan. Pengelola terminal juga menyediakan ruangan khusus menyusui bagi penumpang yang membawa bayi.

"Kita tidak sendirian, tapi bekerjasama dengan Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan pemangku kepentingan lainnya. Upaya ini terkait keselamatan pengguna jalan baik pemudik maupun wisatawan. Tentunya terminal ini adalah sentranya," tandas Kasatlantas. (fat/fat)