4 Jurus Jasa Marga Urai Macet di Tol Cikampek Saat Mudik

Bekasi - Potensi kemacetan di jalan tol saat arus mudik Lebaran 2018 akan ditekan. Setidaknya, PT Jasa Marga selaku pengelola jalan tol memiliki 4 jurus untuk mengurai kemacetan saat mudik mendatang.

General Manager PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek, Raddy Lukman, mengatakan jurus pertama yaitu pemberlakuan sistem lawan arus atau contraflow. Sistem itu akan diberlakukan apabila ada kepadatan arus yang perlu segera diurai.

Baca juga: Polda Metro Siagakan Helikopter Pantau Arus Mudik Lebaran 2018

"Kita akan melakukan contraflow di 2 wilayah, barat dan timur," kata Raddy di kantornya, Jalan Teuku Umar, Sepanjang Jaya, Rawalumbu, Kota Bekasi, Selasa (5/6/2018).

Untuk wilayah barat, Raddy menyebut contraflow diberlakukan sepanjang 8 km dari Cikarut hingga Km 21 di Grand Wisata. Sedangkan di wilayah timur, contraflow diberlakukan dari Km 65 hingga Km 36.

"Kalau memungkinkan, lajur sebelahnya kosong itu kita gunakan contraflow," imbuh Raddy.

Jurus kedua yaitu ketersediaan isi ulang kartu tol atau top up tunai di 10 titik gerbang tol. Raddy menyebut jurus itu untuk mengantisipasi adanya para pemudik yang saldonya kurang ketika di depan gerbang tol.

"Kita dapat drop 5 (top up tunai) sehingga di ruas Cikampek punya 10 top up tunai. Jadi kalau pengguna jalan di gardu exit kurang saldonya, jadi nggak bisa kebuka (palangnya) itu bisa top up di sana. Cuma dalam 1-2 detik (prosesnya," kata Raddy.

Kemudian untuk jurus ketiga berkaitan dengan proyek-proyek yang dikerjakan di ruas tol. Menurut Raddy, pengerjaan proyek--termasuk pembangunan lintasan Light Rapid Transit atau LRT--juga diberhentikan.

Baca juga: Hal-hal Penting yang Harus Disiapkan Saat Mudik

"Semua pembangunan LRT berhenti, begitu juga dengan proyek Cibitung-Cilincing di Km 25, kereta cepat semua berhenti hari ini. Kalau ada kegiatan (proyek) itu bukan konstruksi tapi perapihan aja. H-10 sampai H+10 berhentinya," ujar Raddy.

Terakhir atau jurus keempat sebenarnya perlu koordinasi antara PT Jasa Marga dengan Dinas Perhubungan Jawa Barat yaitu terkait kebijakan pelarangan kendaraan bermuatan besar. Raddy berharap larangan itu dapat diberlakukan dari H-7 hingga H+7.

"Yang harus diantisipasi tahun ini adalah dengan bertambahnya libur panjang, kepadatan bergeser puncaknya, jadi H-6, sedangkan larangan truknya H-4 sehingga kita sangat berharap ada imbauan dari Kadishub Jabar agar H-7 dan H+7 truk diimbau tidak beroperasi sehingga memangkas puncak kepadatan," ujar Raddy.



'Selama Arus Mudik, Kegiatan Proyek di Tol Cikampek Disetop'

[Gambas:Video 20detik]

(dhn/dhn)