Pakar Gestur: Bupati Purbalingga Sok Berani Acungkan Salam Metal

Pakar Gestur: Bupati Purbalingga Sok Berani Acungkan Salam Metal

Danu Damarjati - detikNews
Selasa, 05 Jun 2018 11:56 WIB
Bupati Purbalingga Tasdi mengacungkan gestur tangan metal. (ANTARA FOTO)
Jakarta - Bupati Purbalingga, Tasdi, mengacungkan gestur tangan salam metal saat tiba di Gedung KPK. Padahal dia sedang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK. Gejala apa ini?

Tasdi berasal dari PDIP. Partainya mendapat nomor urut tiga di Pemilu 2019. Gestur metal dengan jari kelingking, telunjuk, dan jempol diangkat adalah lambang nomor urut tiga PDIP, meski entah apakah itu yang dimaksud Tasdi atau bukan.

Pakar gestur, Handoko Gani, melihat dari sisi lain. Dia mengamati rekaman peristiwa saat Tasdi datang ke Gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (5/6/2018) pukul 04.58 WIB pagi tadi. Terdengar suara teriakan permintaan agar Tasdi membuka maskernya. Barulah Tasdi mengacungkan salam metal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Jadi peristiwa ini diawali dengan permintaan seseorang, 'Buka maskernya itu, aduh, biar tenar dikit lah!' Barulah dia mengacungkan salam metal," kata Handoko Gani kepada detikcom, Selasa (5/6/2018).

Handoko mengamati, Tasdi mengangkat lengan kanan dan tangannya membentuk salam metal. Lengan kirinya juga diangkat, namun gesturnya tidak membentuk salam metal. Tangan kanan dan kiri tidak selaras.

"Karena di otak banyak emosi dan rasa takut, maka gerakan tubuhnya tidak selaras," kata Handoko.



Bila salam metal itu didasari oleh perasaan yang gembira, maka wajah Tasdi bakal ikut gembira. Namun itu tak terjadi. Handoko mengamati arah mata Tasdi cenderung ke bawah, dan alisnya cenderung menandakan rasa takut. Mulutnya memang terbuka, namun itu bukan bentuk senyum yang gembira.

"Jadi ini bukan gestur perasaan tidak bersalah. Ini bukan juga gestur berani karena benar. Kalau demikian, wajahnya akan senyum, berteriak, tangan kanan dan kiri selaras. Ini tidak demikian," kata Handoko.

Dia menjelaskan, gestur semacam itu biasanya didemonstrasikan untuk menunjukkan keberanian karena dirinya benar. Barangkali itulah kesan yang ingin didapatkan Tasdi dari orang-orang yang melihat gestur metalnya.



Namun karena kondisi mental-psikologis seseorang, gestur yang coba didemonstrasikan bisa terlihat tidak alamiah.

"Dia ingin orang berpikiran bahwa dia baik-baik saja. Tapi justru sebaliknya, dia itu terlihat gugup saat mengacungkan salam metal," kata Handoko.



"Ini kemungkinan adalah gestur 'sok berani', karena sebenarnya ada rasa takut," imbuhnya.

Gestur seperti itu sama saja dengan tersangka KPK yang senyum-senyum dan dadah-dadah di depan kamera meski mengenakan rompi oranye. Itu untuk mengesankan ke publik bahwa dirinya baik-baik saja.



Tasdi kena OTT KPK karena diduga terlibat dugaan suap pembangunan proyek. Meski begitu, Handoko mengimbau agar publik tak buru-buru menghakimi Tasdi sebelum aparat penegak hukum membuktikannya.

"Kita tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Siapapun yang diperiksa KPK pasti gugup dan takut, itu alamiah," kata Lulusan Post Graduate Diploma untuk Forensic Emotion, Credibility, and Deception di Emotional Intelligence Academy, Manchester ini.

Ngomong-ngomong soal gestur metal seperti ini, Handoko mengatakan sebenarnya bentuk tangan seperti itu adalah tanda sikap berani, salam pemberontakan, antikemapanan, dan anti-arus utama.



"Dahulunya, itu biasanya identik dengan jenis musik tertentu yang memprotes dominasi di masyarakat. Belakangan ini diadopsi menjadi gestur politik," ujarnya.

Di dunia politik, nomor urut parpol di Pemilu juga menentukan gestur tangannya. Misalnya PKS jelang Pemilu 2014 mendapat nomor urut tiga. Luthfi Hasan Ishaaq (mantan Presiden PKS) yang dulu adalah tersangka kasus suap impor daging juga pernah mengacungkan gestur metal semacam itu, meski juga tak jelas betul apakah itu dimaksudkan untuk melambangkan nomor urut PKS atau tidak. Gestur tangan itu ditunjukkan Luthfi Hasan Ishaaq saat hendak ditahan KPK menuju Rumah Tahanan Guntur pada 31 Januari 2013 lampau.




Tonton juga 'Bupati Purbalingga Ditangkap KPK':

[Gambas:Video 20detik]

(dnu/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads