"Di dompet ada tiket pesawat, kalau enggak saya ambil (dari pelaku), nanti pulangnya bagaimana? Saya ingin ketemu keluarga saya," kata Awlyina kepada wartawan di Mapolsek Mlati, Sleman, Senin (4/6).
Peristiwa itu terjadi Jumat (1/6) pagi. Saat itu seusai sahur, Awlyina naik sepeda motor mengantar teman kosnya dari wilayah Sinduadi, Mlati, menuju Stasiun Lempuyangan, Kota Yogya. Sepulang dari stasiun, tepatnya di Jalan Mesan Baru, Sinduadi, 2 pria berboncengan motor menarik dan mengambil dompet yang ada di dalam saku kiri jaketnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sempat terjadi kejar-kejaran sekitar 20 menit melewati gang maupun jalan kampung. Hingga akhirnya pelaku dapat terkejar di sekitar kampus Universitas Teknologi Yogjakarta (UTY), Jalan Ringroad Utara, Mlati.
Dengan memegang setang kuat-kuat, dari belakang Awlyina lantas menyenggol roda belakang motor pelaku. Sontak pelaku langsung terjatuh.
"Saya tabrak pakai motor dari belakang, saya tidak jatuh, mereka yang jatuh. Saya teriak maling-maling lalu ada bapak-bapak dan warga yang datang menolong menangkap pelaku," jelas gadis berhijab ini.
Gadis berperawakan kecil ini ternyata pemegang sabuk coklat karate. Dia pernah juara karate tingkat provinsi tahun 2014. Meski demikian, dia tidak latah menghajar pelaku. Dia justru kasihan ketika kedua pelaku sempat ditendangi warga. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini