Pasokan Elpiji Melon di Ponorogo Langka, Salah Siapa?

Pasokan Elpiji Melon di Ponorogo Langka, Salah Siapa?

Charolin Pebrianti - detikNews
Senin, 04 Jun 2018 21:07 WIB
Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Tingginya keluhan masyarakat akibat kelangkaan elpiji 3 kg di Ponorogo mendorong Wakil Bupati Soedjarno untuk melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di SPBE LPG PT Gas Alam Bumi Reog Jalan Cempaka beberapa waktu lalu.

Saat sidak, Soedjarno sempat mengecek jumlah gas elpiji melon yang tersedia di SPBE tersebut. Namun menurutnya, jumlahnya masih aman untuk dikonsumsi masyarakat.

"Stok aman, tercukupi. Dari SPBE jumlah tabung yang dikirim sesuai seperti biasanya baik dari agen maupun ke pengecer," tutur Soedjarno kepada wartawan, Senin (4/6/2018).

Kelangkaan ini, lanjut Jarno, diduga karena adanya penimbunan dari agen ke pengecer. Pihaknya pun menjanjikan akan melakukan sidak ke 16 agen yang ada di Ponorogo.

"Kami pun bakal menggandeng tim, baik dari Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Perdakum) maupun Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk bersama-sama mensurvei pasar," terangnya.


Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana) Migas Se-karesidenan Madiun Agus Wiyono gusar. Ia bahkan dengan jelas menuding adanya kesalahan yang dilakukan masyarakat di balik kelangkaan ini.

Pasokan Elpiji Melon di Ponorogo Langka, Salah Siapa?Wabup Soedjarno melakukan sidak di SPBE untuk mengecek pasokan elpiji 3 kg. (Foto: Charolin Pebrianti)

"Ada yang menyalahi terutama masyarakat, padahal kuota pengiriman LPG 3 kg untuk Ponorogo ini tetap," tutur Agus dalam kesempatan terpisah.

Kesalahan yang dimaksud adalah membeli dalam jumlah banyak. Ia pun menyentil pihak pangkalan ketika menerima pasokan elpiji 3 kg dan cenderung melayani pengecer.

"Kami akan melaporkan ini ke pihak kepolisian, kami tidak mau disalahkan terus. Seperti di pangkalan ini, ada pengecer yang bawa sepeda motor hingga 10 tabung kan tidak boleh," tegasnya.


Salah satu pengecer elpiji 3 kg, Nanang Arifin mengaku sudah mengalami kesulitan gas melon sejak awal bulan Ramadan. Biasanya ia mendapat kiriman 100 tabung per dua minggu, selama bulan Ramadan ini ia hanya mendapat 5 buah tabung saja.

"Ini pun hanya dapat 5 tabung karena saya pengecer dan sudah kenal, kalau tidak ya tidak dapat," jelasnya.

Bahkan Nanang rela antri membeli elpiji dari pukul 11.00-15.00 WIB di salah satu pangkalan di Desa Kalimalang, Kecamatan Sukorejo. Apalagi di pangkalan tersebut, harga elpijinya masih berkisar Rp 16 ribu.

"Disini dijatah, rumahan dapat 1 tabung kalau pengecer dapat 5 tabung," tambahnya.

Terkait elpiji 3 kg, Wabup Soedjarno juga mengimbau kepada para Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk tidak menggunakan tabung gas ini karena ini dikhususkan untuk warga miskin.

"Nantinya dengan sosialisasi kepada para PNS kan kita nyari yang murah biasanya. PNS disadarkan untuk dirinya agar tidak menggunakan yang bersubsidi," pesannya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.