Buka puasa bersama Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Palang Merah Indonesia (PMI), dan pejabat/pegawai Setwapres ini berlangsung di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018). Hadir Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal (purn) TNI Moeldoko, Akbar Tandjung, hingga Kepala RSPAD Gatot Subroto dr Terawan.
"Selamat atas ibadah kita yang menjelang 19, hari ke-19. Kita telah melewati setengah, kita maklum juga ibadah Ramadan apa pun itu mendapat pahala berlipat kali daripada yang lain," ujar JK dalam sambutannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JK mengatakan, sebagai umat Islam, ada rasa bangga menjalankan ibadah di bulan Ramadan. Indonesia pun memiliki budaya yang khas saat Ramadan.
"Di dunia Islam ini mempunyai perbedaan tajam dari sisi Ramadan," tuturnya.
JK lalu berbicara soal budaya Ramadan di Afghanistan. Di Afghanistan, saat Ramadan tiba, seluruh kegiatan diisi dengan membaca Alquran.
"Saya kirim tim ke Afghanistan minggu ini berbicaralah dengan Afghanistan (soal perdamaian). Di Afghanistan kalau Ramadan hanya beribadah dan membaca Alquran. Urusan duniawi ditunda," ucapnya.
"Hebat juga, tapi kalau bertempur, perang juga di Ramadan. Dia bilang tidak ada urusan duniawi, tapi perang jalan terus. Akhirnya tim kita tunda (untuk berbicara)," lanjutnya.
Baca juga: JK: Macet Itu Tanda-tanda Negara Kaya |
Berbeda dengan negara Islam lainnya, JK pun menilai Islam di Indonesia berjalan dengan moderat.
"Mudah-mudahan kita semua dapat pahala, Idul Fitri hari kemenangan semoga kita mendapat berkah dalam rangka Idul Fitri," tuturnya. (nvl/hri)