"Pak Jokowi hanya menggunakan satu tangan (saat mencium tangan Megawati), kalau satu tangan itu ya itu lebih--apa ya--lebih profesional, lebih seperti atasan-bawahan," kata pakar gestur Handoko Gani saat berbincang dengan detikcom, Senin (4/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Gatot menggunakan kedua tangannya saat mencium tangan SBY. Sedangkan SBY terlihat menggunakan tangan kanannya saja, sementara tangan kirinya menepuk pundak Gatot. Handoko melihat adanya unsur penghormatan hingga harapan dari momen cium tangan Gatot ke SBY.
"Pak Gatot berharap bahwa seniornya bisa mengakomodasi keinginan beliau," ujar Handoko.
SBY juga merupakan purnawirawan TNI dan Presiden ke-6 RI. Secara militer, SBY adalah senior dari Gatot.
Pada Juli 2014, SBY melantik Gatot sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Hingga akhirnya Gatot dipilih jadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi di tahun 2015.
Handoko juga membandingkan cara cium tangan Jokowi ke Wapres Jusuf Kalla (JK). Dari foto yang dia temukan di internet, cara Jokowi cium tangan ke JK juga berbeda.
"Kalau kita lihat perbandingan sekali lagi ada foto Pak Jokowi cium tangan Pak JK. Itu dua tangan, tapi gayanya berbeda. Mereka tertawa, unsur dituakan kurang terasa dan Pak JK juga tidak menepuk bahunya Pak Jokowi," ujar Handoko.
Pria lulusan Emotional Intelligence Academy, Manchester, Inggris tersebut melihat hubungan antara SBY dengan Gatot seperti seseorang yang dituakan dengan juniornya. Sementara menurut dia, cara Jokowi mencium tangan Megawati lebih kepada hubungan profesional saja.
"Ini kalau diurutkan; Pak SBY-Gatot itu antara orang dituakan dengan anaknya, Bu Mega-Pak Jokowi itu atasan dengan bawahan," kata Handoko.
Tonton juga 'Romy: Ada Baiknya Amien-Jokowi Bertemu, Kurangi Tensi Politik':
(bag/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini