Angka 0,29 persen membawa inflasi Kota Malang lebih tinggi dari Kota Surabaya dan Jawa Timur hanya 0,17 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Moh Sarjan menerangkan, inflasi adalah kenaikan harga yang dirasakan masyarakat secara langsung.
Perubahan harga sangat signifikan ditemukan pada harga tiket pesawat terbang dan bahan bakar rumah tangga.
"Sangat sulit mengendalikan inflasi di Kota Malang, disamping ada sekitar 372 indikator melebihi daerah lain. Dan juga harga tiket pesawat jauh diatas Surabaya," ujar Sarjan saat merilis inflasi Mei 2018 di kantornya Jalan Janti Barat, Senin (4/6/2018).
Dia berharap, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang bisa segera memaksimalkan tugasnya, dalam mengendalikan inflasi.
"Kalau TPID, bisa mengatasi kenaikan harga bahan pokok, tapi kalau tiket pesawat ini yang tidak mungkin," bebernya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Dudi Herawadi menyatakan, kenaikan harga tiket pesawat, hanya berlaku untuk tujuan Malang.
"Jika sebaliknya murah. Dan juga tiket pesawat juga dibeli orang-orang tertentu saja. Tidak semuanya membeli atau menggunakan pesawat terbang ke Malang. Kalau Elpiji, karena kemarin sempat terjadi kelangkaan di pasaran," ungkapnya terpisah.
Data BPS Kota Malang transportasi udara mengalami kenaikan sampai 20,16 persen dengan andil inflasi sebesar 0,4 persen.
Sementara bahan bakar rumah mencapai 12,15 persen, telur ayam mengalami kenaikan sampai 11,53 persen dan hanya menyumbang inflasi sebesar 0,08 persen saja.
Jika mengacu pada kelompok pengeluaran teratas, transportasi udara sebesar 2,23 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,79 persen. Sedangkan, beras justu menghambat inflasi hingga 4,21 persen. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini