Akan ada 4 fase lalu lintas yang direkayasa. Pengendara dari arah Jalan Kutai bisa langsung menuju Jembatan Ujung Galuh. Kendaran dari arah barat di Jalan Kutai dan Jalan Bengawan bisa langsung menuju timur ke arah Jembatan Ujung Galuh.
Pengendara bisa mengikuti fase traffic light. Sedangkan dari sisi timur Jalan Bengawan akan diberlakukan satu arah. Sedangkan dari sisi selatan Jalan Darmo (dari luar kota) bisa langsung belok kanan menuju ke Jembatan Ujung Galuh. Sementara itu dari sisi utara Jalan Darmo bisa belok kiri dengan mengikuti fase traffic light.
Kepala Dinas Pehubungan Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajat mengatakan rekayasa akses jalur dari barat-timur akan bertambah satu. Sebelumnya jalur barat timur yang melintasi jembatan Sulawesi dan BAT akan maksimal dengan rekayasa tahap dua ini.
"Arus lalu lintas dari arah barat dari Jalan Kutai bisa langsung ke timur. Hari ini akan dilakukan uji coba selama satu minggu," kata Irvan Wahyu Drajat kepada wartawan di sela rekayasa lalu lintas di Simpang Bengawan-Darmo, Sabtu (2/6/2018).
Irvan mengaku dengan menambahkan fase baru ini diharapkan bisa mengurai kemacetan. Sebelumnya titik kemacetan terjadi di Jalan Polisi Istimewa dan Jalan dr Soetomo bisa berkurang.
"Kita akan mengIkuti distribusinya mulai dari second timenya dan pergerakan masyarakat sehingga diharapkan distrubusi kepadatan di Polisi Istimewa dan dr Soetomo bisa bergeser ke seputar Bengawan ini," ujar Irvan.
![]() |
Sementara arus lalu lintas dari arah timur tidak bisa langsung menuju Jalan Darmo akan dilewatkan Jalan Kapuas.
"Sebenarnya Jembatan Ujung Galuh itu dua arah. Namun akses Jalan Arteri di Ngagel masih sempit. Makanya kita jadikan satu dari dari barat ke timur," ungkap Irvan.
Irvan mengatakan tahun ini pihaknya akan berkonsentrasi untuk akses barat-timur di Jalan Pandegiling. Karena saat ini distribusi arus lalu lintas di Jalan Padegiling padat akibat ruas jalan tersebut masih sempit.
"Saat ini Pandegiling sedang ada pelebaran jalan diharapakan tahun ini selesai. Sebab kekurangan di Kota Surabaya ini adalah adalah akses barat-timur. Karena kota Surabaya ini dibelah oleh sungai sehingga perlu banyak jembatan untuk akses jalan menuju timur," kata Irvan.
Untuk mengantisipasi penguna jalan dari luar kota yang belum mengetahui adanya rekayasa lalu lintas. Dinas Perhubungan Kota Surabaya mengarahkan penguna jalan selama rekayasa lalu lintas berlangsung.
"Karena hari Sabtu Minggu ketika banyak warga dari luar kota yang datang ke Surabaya untuk belanja banyak yang belum tahu. Untuk itu yang dari luar kota ini perlu diarahkan. Makanya petugas dari Kepolisian, TNI, Satpol PP dan limnas membantu mengarahkan," ujar Irvan. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini