Pantauan detikcom, Sabtu (2/6/2018) bersama rombongan Korlantas, ketika melewati tol fungsional sepanjang 32,5 km terlihat sebagian jalan belum beraspal alias masih tanah. Pagar pembatas jalur di sisi kanan kiri pun terlihat belum jadi.
"Saya melihat kurang lebih jalan yang sudah rigid 90 persen ya. Mudah-mudahan yang 10 persen masih bisa terkejar H-15. Paling lambat H-10 tanggal 5 Juni dan saya optimis sih saya lihat itu," ujarnya saat tiba di gerbang tol Colomadu, Sabtu (2/6/2018).
Di 10 kilometer pertama kita diperlihatkan dengan pemandangan sawah di sebelah kanan kiri jalur. Jalanan ini berbatasan langsung dengan kawasan persawahan yang luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ada 8,5 Juta Pemudik Naik Motor Tahun Ini |
"Kemarin memang ada sedikit semburan dari Merapi, jadi banyak ya debunya," ujarnya.
Royke mengatakan, tol ini memiliki titik krusial pada jembatan Kali Kenteng yang berada di KM 22. Lantaran pembangunan jembatan yang belum selesai, membuat para pemudik untuk melewati jalur bawah jembatan yang curam.
"Hanya saja yang agak krusial jembatan Kali Kenteng itu. Karena harus lewat lean concrete jalannya memang satu lajur, terus grid elevasinya 10 sampai 15 derajat itu memang rawan tanjakan agak berat. Kalau hujan pasti licin," ucapnya.
Untuk tempat beristirahat akan ada dua rest area disiapkan. Saat ini keduanya masih dalam pembangunan.
"Rest area saya lihat ada dua sementara yang dikerjakan ya. Saya pikir itu cukup memadai," tutupnya. (jor/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini