"Aspirasi itu ada menginginkan kader Golkar, Ketum kita kan cukup bijak pertama bahwa itu penentuan wakil presiden itu adalah hak prerogatif presiden dan kedua juga beliau tidak ingin mendahului karena ini juga harus dibicarakan oleh para ketua umum partai koalisi yang mendukungi Jokowi. Jadi dia tidak mau mendahului tetapi apsirasi itu untuk Pak Airlangga menjadi wakil presiden sangat kuat di bawah," kata Lodewijk kepada wartawan di kantor DPD Golkar, Jalan Pegangsaan Barat, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (1/6/2018).
Ia menegaskan keputusan untuk mendorong Airlangga sebagai cawapres Jokowi di 2019 sudah bulat. Dorongan itu juga sudah disampaikan kepada Airlangga terkait aspirasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lodewijk mengatakan para pengurus DPD Golkar telah berupaya keras untuk mendorong Airlangga menjadi cawapres Jokowi. Namun, lagi-lagi semua keputusan ada di tangan Jokowi yang mempunyai hak menentukan siapa cawapres yang tepat mendampingi dirinya.
"Apapun kenyataan itu mereka sudah bekerja keras. Mereka minta agar mendorong Pak Ketum sebagai pendamping Jokowi. Saya pikir sangat logis menuntut seperti itu," ucap dia. (haf/haf)