Seperti dilansir Reuters, Kamis (31/5/2018), penembakan ini terjadi di dalam Taman Nasional Gunung Elgon, Kenya pada Rabu (30/5) waktu setempat. Saat itu, para pengawas satwa liar setempat sedang melakukan patroli di dalam taman nasional.
"Petugas sedang melakukan patroli rutin di dalam taman (nasional) ketika mereka berhadapan dengan lima pemburu liar, dua di antaranya bersenjata," demikian pernyataan Badan Satwa Liar Kenya (KWS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas perburuan liar di Kenya mengalami penurunan drastis sejak mencapai puncak pada tahun 2012. Namun perburuan liar masih menjadi persoalan pelik bagi Kenya, dengan sekitar 69 ekor gajah dan 9 ekor badak mati dibunuh sepanjang tahun lalu.
Awal bulan ini, tiga ekor badak ditemukan mati dengan cula mereka hilang. Temuan itu terjadi di dalam Suaka Margasatwa Badak di Taman Nasional Meru. Otoritas Kenya menyebutnya sebagai aksi perburuan liar.
Tiga bulan sebelum temuan itu, seorang penyidik asal Amerika Serikat (AS) yang khusus menyelidiki perdagangan ilegal cula badak dan gading gajah ditemukan tewas di rumahnya di Nairobi. Penyidik bernama Esmond Bradley-Martin itu ditemukan tewas dengan luka tusukan di lehernya.
Dituturkan sebuah kelompok konservasi bahwa Bradley-Martin sebenarnya akan merilis laporan yang mengekspose perdagangan gading gajah yang bergeser dari China ke negara-negara tetangga Kenya. Selama beberapa dekade terakhir, Bradley-Martin terus melakukan penyelidikan untuk melacak pergerakan produk binatang secara ilegal dari Afrika ke pasaran di kawasan Asia.
(nvc/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini