"Meskipun sudah meminta maaf, pertanggungjawaban hukumnya tetap berlaku," ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jabar, Kamis (31/5/2018).
Video permintaan maaf pria itu juga viral di medsos. Video permintaan maaf muncul setelah video aksi acungkan golok beredar di medsos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Assalamualaikum ka sadayana (kepada semua). Ka wargi-wargi abdi, ka lanceuk, ka adi, ka PAC Mandalajati (Kepada saudara-saudara saya, kepada kaka, kepada adik, kepada PAC MAndalajati). Ieu pribados masalah kamari hapunten pisan (Ini saya masalah kemarin mohon maaf)," ujar pemuda tersebut berbahasa Sunda dengan nada terbata-bata yang dikutip detikcom dalam videonya, Senin (28/5).
Pemuda tersebut pun memastikan tidak ada niat apa pun dalam aksi berbahaya tersebut. Bahkan ia memastikan tidak ada maksud untuk menjelek-jelekan XTC yang kini telah berubah menjadi organisasi masyarakat.
"Sanes Abang dek kitu kieu nu teu paruguh (bukan Abang mau begitu begini yang tidak pasti). Sanes bade ngagogoreng, sanes (Bukan mau menjelek-jelekan, bukan). Hapunten pisan ka rerencangan Mandalajati, terutami ka pengurus-pengurus XTC Antapani, Cikaso, Mandalajati sareng reng-renganna, penasehat Mandalajati (Mohon maaf sangat kepada teman-teman Mandalajati, terutama pengurus-pengurus XTC Antapani, Cikaso, Mandalajati, penasihat Mandalajati)," tuturnya.
Di akhir video pemuda tersebut memastikan ucapan permintaan maafnya itu dilakukan secara sadar dan dalam keadaan sehat. "Eta ti Abang, ti dieu anu lempeng, anu sehat (Itu dari Abang, di sini yang lurus, yang sehat). Amin. Assalamualaikum," tutup pemuda tersebut.
Ketua XTC Kota Bandung Dicky Fauzia membenarkan jika pemuda yang ada dalam video tersebut adalah orang yang mengacungkan senjata tajam pada Sabtu 26 Mei lalu.
"Iya oknum," ujar pria yang akrab disapa Beje saat dikonfirmasi detikcom, Senin (28/5).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini