"Ini masih harus mengerjakan soal UKK (ujian kenaikan kelas)," ucapnya ditemui di SD Islam Insan Cendekia (SDIIC), Kamis (31/5/2018).
Avin -sapaan akrabnya- memang masih duduk di kelas V di sekolah yang terletak di Jalan Sumatera tersebut. Namanya melambung usai sukses menembus juara pada Olimpiade Siswa Nasional (OSN) tingkat Provinsi Jawa Timur 2018. Ia menyabet juara untuk kategori Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Layaknya bocah seusianya, Avin adalah anak yang hobi bermain. Permainan favoritnya adalah sepak bola. Aktivitas itu rutin dilakukannya bersama teman-temannya sepulang sekolah. Saat adzan maghrib berkumandang, Avin sudah harus berada di rumah.
Sejak maghrib hingga isya', putra pasangan Heru Susanto (37) dan Novi Ariana Dewi (37) ini memilih bercengkerama dengan keluarga. Saat isya' tiba, barulah Avin beranjak. Ia bergegas mengambil wudhu lalu salat. Uniknya, saat sebagian orang menantikan kantuk dengan menonton televisi, Avin lebih suka membaca buku.
"Biasanya saya membaca buka sampai sekitar jam 9 malam, baru tidur," kata bocah yang bercita-cita menjadi polisi ini.
Di balik rasa syukur, Avin mengaku terkejut saat mendapat kabar dirinya juara tingkat provinsi. Sebab soal-soal yang harus ia kerjakan terasa sangat sulit, terutama . Dari tiga mata pelajaran yang dilombakan (fisika, biologi, dan kimia), fisikalah yang dirasa cukup memeras otak.
"Nggak nyangka aja. Alhamdulillah," katanya sambil tersenyum.
Avin pun berbagi kiat agar materi yang dibaca mudah diserap otak, yaitu dengan cara merenungi dan memikirkannya. Artinya, tulisan tak hanya dilihat dengan mata dan dibaca dengan lisan, melainkan harus dipahami dan dicamkan dalam hati.
Kecerdasan Avin dalam bidang akademis sudah terlihat sejak lama. Nuri Nur Khalimah, pembimbing Afin mengaku tak pernah kesulitan mengajarkan materi apapun. Bahkan dirinya sering dibuat sibuk membuka referensi saat Avin bertanya tentang hal-hal baru.
Demikian pula saat dirinya memberikan tugas, Avin selalu menyerahkannya dalam kondisi sudah selesai dikerjakan. Baru kemudian lembar jawaban tersebut dibahas.
"Siang harinya tugas saya berikan. Lalu sehabis maghrib Avin datang ke rumah saya untuk mengikuti pembahasan. Kebetulan rumah Avin tidak terlalu jauh dari tempat tinggal saya," papar Ustadzah Nuri.
Memang, prestasi akademik Avin tak lepas dari sentuhan tangan dingin Nuri. Jauh-jauh hari sebelum OSN digelar, perempuan berkacamata itu telaten menyiapkan materi latihan. Sebagian besar soal ia dapatkan dengan mengunduh di internet.
Soal-soal tersebut lantas diberikan kepada Avin untuk dibaca. Baru jika ada materi yang belum dimengerti, Nuri membantu menjelaskannya. Umumnya berupa kosakata baru atau istilah-istilah ilmiah.
"Paling pertanyaannya seputar istilah baru. Misalnya 'mamalia purba' atau 'bivalvia'. Nah, kalau sudah ditanyai seperti ini saya lalu menjelaskan maknanya," terang Nuri tentang siswanya yang juga bersuara emas saat membaca tilawah itu.
Sukacita juga dirasakan pihak sekolah. Raihan Avin pada event tingkat provinsi sekaligus membuat pengelola sekolah bangga. Ini makin melengkapi prestasi sebelumnya, di mana siswa SDIIC itu juga berhasil lolos hingga tingkat provinsi di ajang Indonesia Scout Challenge (ISC).
Nurhadi Widiyono, Kepala Sekolah SDIIC berharap langkah anak didiknya ke depan makin mulus seiring doa dan dorongan semua pihak. Tak terkecuali pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan yang sejak awal mendukung pendampingan Avin. Sejauh ini Avin menempati peringkat ke-4 nasional setelah peserta dari Jakarta, Yogyakarta, dan Riau.
Kini pihak sekolah tengah menyiapkan amunisi untuk menggembleng Avin menuju ajang tingkat nasional di Padang, Sumatera Barat, Juli mendatang. Rencananya pendampingan intensif akan dilakukan di Pacitan dengan melibatkan praktisi sains dan pembimbing profesional.
"Tentu saja kami mohon dukungan masyarakat Pacitan semua semoga siswa kami dapat berbicara di kancah nasional. Sekaligus kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak atas peran serta dan dukungannya," pungkas Widi. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini