Pelepasan Gas Masih Dominasi Aktivitas Merapi Saat Ini

Pelepasan Gas Masih Dominasi Aktivitas Merapi Saat Ini

Usman Hadi - detikNews
Kamis, 31 Mei 2018 10:05 WIB
Foto: Usman Hadi/detikcom
Yogyakarta - Aktivitas vulkanik di Gunung Merapi pasca letusan freatik beberapa waktu lalu hingga kini masih didominasi pelepasan gas. Hal tersebut ditunjukkan dengan kegempaan multiphase, guguran, dan hembusan di Merapi yang masih cukup tinggi.

"Aktivitas vulkanik saat ini (di Merapi) didominasi oleh aktivitas pelepadan gas," kata Kepala Seksi Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, Kamis (31/5/2018).

Berdasarkan data pengukuran gas SO2 di Merapi, lanjut Agus, jumlahnya relatif tetap sejak letusan tanggal 24 Mei yakni sebesar 90 ton per hari. Data itu merujuk pengukuran gas dengan metode Differential Optic Absorption Spectrometry yang dilakukan BPPTKG.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengukuran gas SO2 tersebut dilakukan dari tanggal 21-30 Mei 2018," ungkapnya.

Agus menjelaskan, karena adanya manifestasi pelepasan gas di permukaan dan aktivitas vulkanik yang masih cukup tinggi, BPPTKG tidak menurunkan status Merapi. Hingga kini status Merapi masih berada di level II atau berstatus Waspada.

"Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk. Penduduk yang berada di Kawasan Rawan Bencana Ill untuk tetap meningkatkan kewaspadaan," paparnya.

Letusan terakhir di Gunung Merapi terjadi tanggal 24 Mei 2018, setelahnya tidak terjadi letusan susulan. Namun pasca letusan terakhir tersebut terjadi aktivitas kegempaan di Merapi.

"Aktivitas kegempaan yang terjadi berupa gempa VT (Volcano Tektonik) kurang dari sekali per hari, hembusan 3 kali per hari, multiphase 2 kali per hari, guguran 7 kali per hari, dan tektonik sekali per hari," ungkapnya.

"Kemudian dilihat dari energi seismik yang digambarkan oleh data RSAM secara kumulatif tidak ada peningkatan. Pengukuran deformasi dengan tiltmeter dan GPS menunjukkan deflasi pada 21-24 Mei 2018, tapi tidak terjadi perubahan yang signifikan," pungkas Agus.

(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads