Nizar, Potret Semangat Bangkit dari Tsunami Maldives

Jazirah Islam 2018

Nizar, Potret Semangat Bangkit dari Tsunami Maldives

Dinda Tahier - detikNews
Kamis, 31 Mei 2018 10:07 WIB
Seniman muda, Rippu. Foto: Daeng Nico/ Jazirah Islam TRANS 7
Male - Selain terkenal dengan wisatanya, Maldives juga terkenal dengan seninya. Di negara ini, banyak seniman muda yang mampu menorehkan tinta menjadi sebuah karya bernilai, salah satunya Rippu.

Dia adalah seorang seniman yang menggantungkan hidupnya dari melukis. Keindahan pantai dan laut di Maldives, baru bisa dirasakan ketika kita keluar dari Male, ibukota Maldives.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sini, suasananya lebih tenang dan tidak padat dengan lalu lalang kendaraan seperti di pulau Maafushi ini. Menurut Rippu, turis cenderung menyukai lukisan yang unik. Ada salah satu karyanya yang paling digemari, yakni lukisan masjid tua.

Nizar, Potret Semangat Bangkit dari Tsunami Maldives Lukisan yang dibuatnya adalah refleksi keindahan. Foto: Daeng Nico/ Jazirah Islam TRANS 7


Meski sibuk berkarya, Rippu selalu berusaha untuk tetap menjalankan perintah Allah, terutama dalam hal beribadah. Lukisan merefleksikan keindahan dan Allah menyukai keindahan.

Seperti hadist riwayat Thabrani: "Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.

Tempat penampungan karya Rippu adalah di sebuah toko oleh-oleh. Hampir di setiap sudut kota di Maldives, kita bisa menemukan toko seperti ini.

Maldives, merupakan salah satu negara yang terkena dampak tsunami pada 26 Desember 2004. Meski tidak sebesar di Indonesia dan Thailand, bencana ini cukup membuat warga Maldives trauma.

Di Maldives, korban tsunami mencapai 82 orang. Sementara itu, sebanyak 40 orang dinyatakan hilang. Tsunami juga menyebabkan lebih dari 12 ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Nizar, Potret Semangat Bangkit dari Tsunami Maldives Nizar bangkit dari tsunami. Foto: Daeng Nico/ Jazirah Islam TRANS 7


Meskipun sudah 14 tahun berlalu, luka akibat tsunami masih membekas. Salah satunya bagi Nizar. Sebelum bencana tsunami, Nizar tinggal dengan damai di pulau Rinbudhoo.

Namun setelah tsunami meluluhlantahkan rumahnya, Nizar dan beberapa warga lainnya pindah ke pulau Thulusdhoo .

Nizar merasa , tsunami tahun 2004 adalah sebuah teguran dari Allah agar ia semakin rajin dalam beribadah. Sejak kejadian itu, Nizar semakin dekat dengan Allah.

Nizar, Potret Semangat Bangkit dari Tsunami Maldives Nizar bekerja sebagai perajin perak dan emas. Foto: Daeng Nico/ Jazirah Islam TRANS 7


Rinbudhoo, pulau asal Nizar, terkenal sebagai daerah pembuat kerajinan perak dan emas di Maldives, dan Nizar adalah salah satunya. Meski telah meninggalkan tanah kelahirannya, tidak membuat Nizar melupakan tradisi warisan nenek moyangnya.



Jadi pasca tsunami, paman Nizar pindah meninggalkan pulau lamanya, yaitu pulau Rinbudhoo, kemudian menata hidup kembali di pulau Thulusdhoo ini.

Sekarang, Nizar mendapatkan keberkahan dengan usahanya sebagai pengrajin perhiasan. Usahanya semakin maju di pulau ini.

Alhamdulillah, selalu ada hikmah di balik setiap kejadian. Semoga Nizar bisa terus berkarya di jalan Allah.



Saksikan perjalanan Jazirah Islam di Maldives dalam program Jazirah Islam, Kamis 31 Mei 2018 pukul 15:00 WIB hanya di TRANS 7


Tonton juga perjalanan Jazirah Islam di Jepang berikut ini:



(rns/rns)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads