Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Heri Wahono mengatakan, jalur utama mudik di wilayahnya meliputi jalur utara Tuban-Surabaya, jalur tengah Ngawi-Surabaya dan jalur selatan Pacitan-Surabaya.
Juga jalur tapal kuda Probolinggo-Banyuwangi, jalur Madura dan jalur tol. Di seluruh jalur arteri yang ada, kata Heri, persoalan saat ini hanya pada jembatan penghubung Tuban-Lamongan yang ambruk beberapa waktu lalu.
"Insya Allah H-10 jembatan tersebut sudah bisa dilalui, itu keterangan dari pihak pengelola," kata Heri kepada wartawan usai meninjau pembangunan jalur tol fungsional Wilangan-Kertosono, Rabu (30/5/2018).
Persoalan kedua, berada di ruas tol Ngawi-Kertosono, tepatnya di seksi Wilangan-Kertosono. Beberapa waktu yang lalu, pembangunan jembatan penghubung ruas tol Mojokerto-Kertosono dengan Ngawi-Kertosono terhambat ambruknya launcher girder.
Padahal, saat mudik lebaran nanti, jembatan ini bakal menunjung fungsionalisasi jalan tol seksi Wilangan-Kertosono. Pemudik dari tol Mojokerto-Kertosono seharusnya bisa langsung masuk ke seksi Wilangan-Kertosono tanpa keluar ke jalur arteri.
Dengan begitu, kepadatan arus di simpang Bangjuri (Jombang-Nganjuk-Kediri) bisa ditekan.
"Soal jembatan di atas sungai avur besok, maksimal H-8 bisa difungsionalkan, kalau belum selesai, menggunakan jembatan belly," ujarnya.
Selain menyiapkan jalur mudik, tambah Heri, pemerintah juga membatasi truk angkutan barang melintas di jalur mudik. Menurut dia, larangan untuk truk selain angkutan sembako dan BBM, berlaku 12-14 Juni 2018.
"Kalau melanggar ya kami tilang," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini